Rumah Sakit di Surabaya akan mendiskon penanganan penyakit baik ringan dan berat selama helatan Surabaya Health Season (SHS) 2016. Pemkot mengimbau seluruh rumah sakit di Surabaya mendiskon penanganan penyakit mulai 5-15 persen.
Samsul Arifin, Ketua Panitia SHS 2016 mengatakan, diskon ini untuk mendongkrak tingkat kunjungan rumah sakit di Surabaya. Targetnya, peningkatan hunian sebanyak 10 hingga 15 persen.
“Untuk masyarakat menengah ke atas memang tidak terlalu menarik, tapi masyarakat menengah kebawah di Surabaya terbiasa dengan diskon,” katanya di Pemkot Surabaya, Jumat (8/4/2016).
Samsul mengatakan, dalam SHS 2016 ini, Pemkot Surabaya juga mulai menggolongkan spesialisasi rumah sakit. Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Daerah Jawa Timur ini menyebutkan, ini bagian dari upaya agar warga surabaya tidak lagi memilih berobat ke luar negeri.
“Ini juga langkah persiapan untuk mewujudkan keinginan Bu Wali Kota, agar Surabaya menjadi Kota Wisata Kesehatan di Indonesia,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, spesialisasi sarana dan prasarana RS di Surabaya juga akan dipromosikan dalam agenda wisata yang ada.
“Rumah sakit Surabaya sudah sangat siap. Persiapannya sudah tiga tahun lalu. Sekarang ini semua rumah sakit besar di Surabaya sudah lolos akreditasi,” katanya.
Penanganan pemasangan chip di saraf otak untuk penderita alzheimer misalnya, sudah bisa dilakukan di RS yang ada di Surabaya. Demikian halnya penanganan untuk penyakit kelainan tulang belakang, menurut Samsul juga sudah dapat dilakukan di RS yang ada di Surabaya.
“Jadi, seharusnya masyarakat Indonesia sudah tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” ujarnya.
Helatan Surabaya Health Season ini akan mulai disosialisasikan pada Minggu (10/4/2016) yang akan datang di Taman Bungkul Surabaya. Tri Rismaharini akan membuka helatan yang menjadi rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ini.
Akan ada 2.100 tenaga medis yang terlibat dalam pawai kesehatan tersebut. Samsul menyebutkan, tenaga medis tersebut berasal dari 61 RS yang ada di Surabaya, 60 Puskesmas, serta 5 Laboratorium dan 3 klinik yang ada di Surabaya. (den/iss/ipg)