Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) memprakirakan aktivitas vulkanik Gunung Bromo kali ini akan berlangsung relatif lama.
DR Ir I Gede Suantika Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG mengatakan, sejak dua pekan lalu, aktivitas vulkanik Gunung Bromo secara simultan terus meningkat.
“Peningkatannya terjadi pelan dan hal itu ditandai dengan peningkatan dominant tremor. Semakin hari kepulan-kepulan asap yang keluar dari kawah juga semakin pekat dari hari sebelumnya. Akumulasi getaran magnitude juga menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini menandakan adanya penumpukan energi di dapur magma yang terus membesar,” katanya kepada Sentral FM, Senin (11/4/2016).
Saat ini Gunung Bromo berstatus waspada. Secara visual erupsi telah terjadi, namun aktivitasnya masih kecil. “Aktivitas Bromo secara perlahan akan terus terjadi sampai siklus erupsi selesai selama kurang lebih 8 bulan,” katanya.
Gede Suantika menjelaskan, saat ini siklus erupsi Gunung Bromo telah berlangsung sejak November hingga April dan sempat mereda selama dua bulan. “Kalau digabungkan, terhitung sudah berlangsung enam bulan. Bisa jadi erupsi lanjutan ini baru seledai dua bulan lagi,” ujarnya.
Secara umum, pantauan aktivitas Gunung Bromo pada Senin (11/4/2016), asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis-tebal, tekanan lemah-kuat, tinggi asap sekitar 600-1500 meter dari puncak kawah ke arah selatan-utara. “Sebaran abu juga terpantau melalui data satelit. Terdengar suara gemuruh lemah-kuat, teramati sinar api dan terdengar suara dentuman dari kawah.,” katanya.
PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan Gunung Bromo dalam radius satu kilometer dari puncak kawah aktif. (her/iss/ipg)
Teks Foto :
-. Semburan asap Gunung Bromo.
Foto : Dok. Sentral FM