Berlanjutnya siklus erupsi Gunung Bromo, semakin hari ditandai dengan kian tingginya aktivitas vulkanik di dapur magma gunung dengan ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut. Kondisi itu ditandai dengan terus terdengarnya dentuman keras dari kawah.
“Ini menunjukkan adanya penumpukan energi di dapur magma yang terus membesar. Hal itu ditandai dengan adanya akumulasi getaran magnitude yang dikumpulkan setiap 10 menit dalam sehari, yang menunjukkan adanya peningkatan,” kata DR Ir I Gede Suantika Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG (Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi) Bandung dihubungi Sentral FM, Rabu (13/4/2016).
Dari hasil pengamatan rutin petugas vulkanologi di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo selama 24 jam terakhir, asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis-tebal, tekanan lemah-kuat menyembur dengan ketinggian sekitar 900-1.500 meter dari puncak kawah.
Asap yang bercampur abu vulkanik ini terhembus angin ke arah barat daya dan timur laut. Terdengar suara gemuruh lemah-kuat, suara dentuman keras berulang dari kawah. Teramati juga sinar api dari kawah. Di Pos PGA Bromo juga diguyur hujan abu tipis.
“Ini menandakan bahwa aktivitas Bromo masih sama seperti yang terjadi kemarin. Dan peningkatannya pelan meski secara visual erupsi telah terjadi. Tanda erupsi adalah terus keluarnya abu yang semakin pekat, suara gemuruh, teramati sinar api malam hari dan lontaran material pijar meski masih berada di dalam kawah gemuruh,” paparnya.
Dari pantauan seismik, kegempaan tremor berada pada amplitudo 0.5 sampai 15 milimeter dan dominan pada 2 milimeter. Terjadi 4 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 13 sampai 21 milimeter dalam waktu 7 sampai 13 detik. Terjadi juga 40 kali hembusan dengan amplitudo 10 sampai 36 milimeter dalam waktu 11 sampai 42 detik.
“Kegempaannya masih kecil, sehingga belum dinaikkan statusnya menjadi siaga. Namun aktivitas Bromo meski secara perlahan akan terus terjadi sampai siklus erupsi selesai,” terangnya.
Secara visual, cuaca Bromo terpantau cerah-mendung, angin tenang dengan suhu berkisar 13 sampai 20 derajat celcius. “Kawasan Gunung Bromo juga diguyur hujan gerimis dengan debit 0.4 milimeter. Kesimpulannya Gunung Bromo tetap berstatus waspada dengan rekomendasi, masyarakat, pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif,” demikian pungkas Gede Suantika. (her/dwi)