Warga dan anggota Polsek Taman Sidoarjo yang berada di lokasi kejadian, sulit mengevakuasi para korban di dalam mobil Innova. Mereka merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil Toyota Kijang Innova nopol L 1649 RK dengan Kereta Api (KA) Dhoho, dengan tujuan Blitar-Surabaya di perlintasan Desa Tawangsari, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (13/4/2016) malam,
Empat korban yang meninggal dunia masih berada di dalam mobil yang sempat terseret KA sejauh 700 meter. Kondisi keempat korban yakni Luluk, dr. Heri Koeshartono dan istrinya Yurnalis, serta Fadjri posisinya terjepit, karena mobilnya hancur, ringsek.
Selain itu, di lokasi kejadian juga minim penerangan. Warga sekitar dan polisi terpaksa harus menggunakan lampu darurat. Dalam kurun waktu satu jam, dari kejadian pukul 22.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB, empat korban yang meninggal baru berhasil dievakuasi, setelah warga merusak semua bagian mobil.
Korban pertama kali yang berhasil dievakuasi oleh warga adalah Bimo Dwi Jamiko, kemudian Andita Eka Palupi. Setelah itu keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Siti Khadijah, Sepanjang, Sidoarjo. Tapi, karena peralatan medis tidak memadai dan banyak permintaan kerabat, rujukan mereka dipindah ke Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya.
Setelah keduanya berhasil dievakuasi, warga baru mengevakuasi empat korban yang meninggal di dalam mobil. Pertama adalah Luluk, setelah itu Fadjri, kemudian Yurnalis, dan yang terakhir adalah Dr. Heri Kushartono. Karena, posisinya terjepit antara body mobil dengan kemudi, sehingga warga harus merusak semua pintu mobil.
“Untuk mengeluarkan korban yang ada di dalam mobil, warga harus merusak pintu dengan besi linggis, dan diberi penerangan dari kereta api. Karena di lokasi kejadian tidak ada penerangan,” kata Budi salah satu warga yang ikut membantu melakukan evakuasi, kepada suarasurabaya.net, Kamis (14/4/2016) dinihari.
Sekadar diketahui, empat orang penumpang mobil Toyota Kijang Innova nopol L 1649 RK, meninggal dunia, Rabu (13/4/2016) malam setelah tertabrak Kereta Api Dhoho, tujuan Blitar menuju Surabaya. Total penumpang Innova tersebut enam orang yang masih saudara. Mereka warga Sumber Mulyo Gang 3 no 8, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya. Empat di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri, yakni dr. Heri Koeshartono dan istrinya Yurnalis. Selain itu juga dua keponakannya, yaitu Luluk diperkirakan usia 12 tahun, dan Fadjri berusia 13 tahun.
Kecelakaan terjadi karena mobil Kijang Innova saat melintasi perlintasan kereta api tanpa penjaga palang pintu, tanpa disadari ada KA Dhoho melintas dan langsung menabrak Toyota Kijang yang dikemudikan dr. Heri Koeshartono. (bry/ipg)