Preet Bharara, Jaksa Manhattan, Amerika Serikat, tengah menginisiasi penyelidikan kriminal terhadap kemungkinan pelanggaran apa pun yang tersingkap oleh “Panama Papers” skandal pembocoran dokumen besar-besaran.
Bharara telah menulis kepada Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ) yang memimpin pengungkapan bocoran dokumen itu bersama dengan lebih dari 100 mitra globalnya, guna mendapatkan informasi mengenai 11,5 juta dokumen bocor milik firma hukum Panama Mossack Fonseca yang akan membantu penyelidikan sang jaksa, tulis Guardian seperti dikutip Antara dari Time.
Bharara sudah menyelidiki sekitar 200 warga negara AS yang tercantum dalam dokumen itu.
Melalui suratnya kepada ICIJ, dia menyatakan lembaganya telah membuka penyelidikan kriminal menyangkut masalah-masalah yang relevan dengan “Panama Papers”.
Menurut Time, tersebut “Panama Papers” belum menjadi bukti kejahatan, sedangkan penghindaran pajak yang dibedakan dari pengemplangan pajak, adalah aktivitas legal.
Skandal yang mengungkapkan hubungan bank-bank offshore dengan beberapa kepala negara, politisi, selebriti dan figur masyarakat itu sudah menelan korban berupa mundurnya Perdana Menteri Islandia dan membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron di bawah tekanan mundur karena menarik keuntungan dari yayasan offshore yang didirikan ayahnya.(ant/iss/ipg)