Bahasa Indonesia dipelajari ratusan mahasiswa di Korea Selatan. Prof. Koh Young Hun Guru Besar Hankuk University of Foreign Studies Korea Selatan mengatakan, dari 41 jurusan bahasa asing yang dibuka, studi Bahasa Indonesia-Melayu menjadi salah satu yang paling diminati.
“Sebanyak 700 orang mahasiswa ambil jurusan Indonesia-Melayu. Itu luar biasanya banyak. Memasuki jurusan kami sangat bersaing. Misalkan 10 orang yang apply hanya 1 orang diterima,” ujarnya.
Ia mengaku, lulusan mereka memiliki peran penting dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan. Ia menyebut, hubungan ini sangat baik, sehingga jurusan ini sudah ada sejak 55 tahun lalu di kampus Hankuk University of Foreign Studies.
“Karena kalau kita di perguruan tinggi, salah satu tujuannya itu dapat kerja yang baik. Jadi kalau dibanding bahasa lain, Bahasa Indonesia cukup mudah dapat pekerjaan yang bagus,” kata Prof. Koh.
“Samsung, LG, dan lain-lain, misal mereka mau tanam modal di Indonesia. Mereka perlu tenaga yang menguasai Bahasa Indonesia. Justru itu, anak-anak itu di Jurusan Bahasa Indonesia suka diminati,” lanjutnya.
Hal ini dikatakan Prof. Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM sebagai hal yang wajar. Menurutnya, bahasa memang selalu memiliki dua peran. Dalam kondisi damai, bahasa sangat penting untuk urusan perdagangan. Sedangkan dalam hubungan jelek, bahasa digunakan untuk memahami strategi perang. Selain Korea Selatan, beberapa negara juga mulai meminati bahasa Indonesia untuk diajarkan di perguruan tinggi. Beberapa negara tersebut diantaranya Austria, Ceko, Turki, Australia, Timor Leste, dan Thailand. (bas/ipg)