Tips Terhindar dari Toko Online Penipu

Beberapa pendengar Radio Suara Surabaya (SS) membagikan tips agar terhindar dari kasus penipuan toko online, Jumat (22/4/2016).

Rezky Martadiani, pendengar yang juga pedagang online menilai, di dunia online, penjual dan pembeli sama-sama memiliki risiko. Karenanya, sangat penting mengecek alamat lengkap masing-masing pihak.

“Kalau dia mau kasih alamat lengkap, 30 persen dia jujur. Kalau ada apa-apa, kita bisa ke alamat itu. Lalu, testimoni yang menunjukkan toko online tersebut kredible,” kata Rezky.

Berikutnya adalah harga yang masuk akal. Erik, pendengar yang telah berbisnis online shop sejak tahun 2009 mengatakan, harga yang logis untuk suatu produk adalah tidak sampai 50 persen di bawah harga pasaran. “Coba cek di pusat perbelanjaan terdekat, terutama barang elektronik. Kalau pakaian, agak susah memang,” kata Erik.

Rezky menambahkan, untuk pakaian, kalau harganya selisih jauh kemungkinan itu adalah barang KW. “Bisa jadi pasang foto, harga jualnya hanya Rp150 ribu, padahal di tempat lain Rp500 ribu. Memang sayangnya, penjual tidak memasang foto aslinya,” ujarnya.

Indikator kejujuran lain dari penjual adalah kesabaran menjawab pertanyaan-pertanyaan calon pembeli. “Pembeli harus banyak-banyak nanya, kalau penjualnya jujur, dia akan melayani pertanyaan pembeli,” kata Rezky.

Dia menambahkan, belanja di merchant di situs jual beli online yang terpercaya juga lebih menjamin keamanan berbelanja online.

Sebelumnya, Yeni Kalista, salah seorang pendengar SS melaporkan, dirinya telah tertipu Rp480 ribu saat membeli pakaian di toko online.

“Ini pertama kalinya. Follower-nya banyak, terus harganya miring. Testimoninya juga ada. Kemarin saya coba lihat Instagram-nya, ada diskon 50 persen karena Hari Kartini,” kata dia.

Dia menambahkan, setelah dia mentrasfer uang, follower-nya toko online itu berkurang. “Saat saya tanya-tanya, karena saya sudah transfer uang, dia jawab ketawa dan saya di-blok,” ujarnya.(iss/ipg)