Sabtu, 23 November 2024

Pagi Ini, Rupiah dan Minyak Mentah Menguat

Laporan oleh Rindy Suwito
Bagikan
Ilustrasi

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Rabu (27/4/2016) pagi bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.185 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.205 per dolar AS.

“Dolar AS cenderung menurun terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah setelah indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat turun cukup drastis,” kata Rangga Cipta Ekonom Samuel Sekuritas di Jakarta

Menurutnya, penurunan indeks itu menunjukkan optimisme warga Amerika Serikat terhadap outlook ekonomi menurun. Angka indeks kepercayaan konsumen di bulan ini turun menjadi 94,2 dari 96,2 di bulan Maret.

Rangga menambahkan bahwa data itu juga membuat investor pesimistis terhadap rencana kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat. Bank sentral AS sedianya akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada Rabu waktu setempat, data data ekonomi yang bervariasi dan volatilitas di pasar keuangan baru-baru ini diperkirakan suku bunga acuan AS tetap.

“Dengan melemahnya dolar AS di pasar global maka tekanan terhadap rupiah menjadi melunak walaupun belum menghadirkan penguatan yang tinggi,” katanya dilansir Antara.

Ia memproyeksikan bahwa dengan sentimen yang mendukung penguatan rupiah diikuti dengan harga minyak mentah dunia yang naik signifikan, rupiah dapat menguat lebih tinggi.

Sementara itu, Reza Priyambada Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia menyampaikan, harga komoditas yang menguat membuat pelaku pasar uang cenderung melakukan aksi lepas dolar AS dan berimbas positif pada mata uang domestik.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI crude pada Rabu (27/4/2016) pagi ini menguat 1,09 persen menjadi 44,52 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah jenis brent crude di posisi 46,26 dolar AS, menguat 1,14 persen. (ant/rdy/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs