Ribuan pakaian tradisional Nusantara dilombakan dalam bentuk replika pada lomba bertajuk Pelangi Nusantara, sekaligus mengajak perempuan menjadi enterpreneur.
Nunik Silalahi Ketua Tata Busana Jawa Timur menyampaikan bahwa lomba kali ini tidak sekadar melestarikan keberadaan pakaian tradisional Nusantara.
“Busana daerah negeri ini cukup banyak dan beragam. Perempuan punya kewajiban ikut melestarikan keberadaan busana daerah. Lomba ini memberikan keterampilan baru bagi pesertanya,” ujar Nunik.
Peserta wajib mendesain busana daerah dengan beebagai jenis kain tradisional. Tetapi desain itu berukuran kecil, di atas kertas putih ukuran A3. Lalu menghias desain itu dengan kain perca.
Butuh ketelitian dan kemampuan mengimajinasikan bentuk serta kreasi busana yang sudah dibuat diatas kertas. Peserta yang seluruhnya perempuan tidak diperkenankan menghasilkan karya yang sama.
“Dengan keterampilan membuat replika ini, kami berharap peserta mampu mengaplikasikannya sehingga karya itu mampu memberikan nilai positif bagi peserta,” kata Nunik.
Lomba membuat replika busana Nusantara yang digelar Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Rabu (27/4/2016) juga dimeriahkan dengan pameran batik Nusantara dan pameran replika busana Nusantara bertema Pelangi Nusantara.(tok/ipg)