Sabtu, 23 November 2024

BNPT Selidiki Dugaan TKI Terlibat ISIS

Laporan oleh Rindy Suwito
Bagikan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan melakukan penyelidikan terkait dugaan maraknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong, Makau dan Taiwan yang menjadi simpatisan ISIS.

“Hingga kini belum ada info akurat terkait itu, kami masih selidiki,” kata Tito Karnavian Kepala BNPT Komjen Pol menjawab Antara di Beijing, Rabu (27/4/2016) malam, usai mengikuti kegiatan Luhut Pandjaitan Menko Polhukam RI.

Luhut memimpin delegasi Indonesia pada dialog kelima Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia-Tiongkok, serta melakukan rangkaian pertemuan bilateral dengan Li Keqiang Perdana Menteri Tiongkok, anggota Polit Biro Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan Menteri Keamanan Umum Tiongkok, serta peninjauan industri strategis Tiongkok.

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan menargetkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong buat diajak bergabung.

Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia mengatakan kepada Oriental Daily News, bahwa banyak pekerja asal Indonesia yang menerima selebaran berisi perekrutan anggota ISIS dari sesama TKI.

Situs Asia One melaporkan, Selasa (24/3/2016), selebaran ISIS itu mengatakan para TKI akan dipekerjakan di Tiongkok, yaitu di wilayah Xinjiang. Namun tidak ada kejelasan bentuk pekerjaan seperti apa yang ditawarkan pada mereka.

Ketua organisasi pelindung TKI yang enggan disebut namanya, mengungkapkan, perekrutan telah dimulai sejak dua tahun lalu, namun biasanya perekrutan itu dilakukan hanya oleh satu atau dua orang saja.

Tapi belakangan ini makin banyak orang bergabung dengan ISIS dan selebaran dibagikan di acara-acara pertemuan para tenaga kerja asing.

Ia juga menambahkan bahwa kelompok pembantu-pembantu tersebut memang berbeda dari grup pembantu lainnya, mereka sangat menyendiri dan misterius.

Joan Tsui, pejabat dari organisasi pelindung tenaga kerja asing di Hong Kong mengatakan kekhawatirannya tentang perekrutan ISIS oleh sesama buruh migran.

“Saya khawatir dengan beberapa pembantu yang terpengaruh secara emosional jika mereka bergabung dengan kelompok tersebut, mereka bisa saja menjadi temperamental dan mungkin akan membahayakan anak-anak yang mereka asuh”, tegasnya.

Secara terpisah, Nusron Wahid Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan, “Ada beberapa negara yang rawan menyebabkan TKI sebagai pengikut organisasi ISIS, di antaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong,” jelasnya

Ia menambahkan, untuk menjauhkan pengaruh ISIS terhadap TKI, BNP2TKI akan mengirimkan beberapa penceramah dari Indonesia di beberapa negara yang menjadi tujuan TKI.

Sementara itu, Meng Hongwei Menteri Ketertiban Umum Tiongkok mengatakan sekitar 300 warga Tiongkok telah bergabung dengan ISIS. Kebanyakan termasuk kelompok etnis minoritas muslim, Uyghur.

“Uniknya, relawan negeri tirai bambu itu berangkat ke Suriah lewat Malaysia. Mereka menggunakan Malaysia sebagai terminal,” ujar Meng. (ant/rdy/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs