Senin, 25 November 2024

Radikalisme Jangan Dihadapi Dengan Cara yang Radikalis

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

PBNU akan menggelar International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) pada 9 sampai 11 Mei 2016 di JCC, Senayan.

Pertemuan yang akan diikuti sekitar 70 ulama dan tokoh-tokoh Islam moderat dari berbagai negara bertujuan untuk menyamakan pola pikir menghadapi radikalisme dan terorisme.

Maksum Mahfud Wakil Ketua Umum PBNU mengatakan, perlu ada pemikiran baru untuk mencari akar permasalahan yang mengakibatkan timbulnya radikalisme.

Sebagai pemegang teguh prinsip ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin, PBNU menolak paham radikalisme yang atas nama apapun.

“Dengan dalih apapun PBNU menentang semua bentuk kekerasan,”
kata Guru Besar UGM yang merangkap pengurus NU dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/4/2016) malam.

Namun NU juga tidak setuju paham radikalisme dilawan dengan cara-cara radikal. Aspek hukum dan keadilan haruas tetap dikedepankan untuk mencegahnya munculnya radikal baru.

Dalam pertemuan internasional tokoh Islam moderat, NU akan menawarkan konsep Islam Nusantara yang dikembangkan NU di Indonesia.

Konsep Islam nusantara ini merupakan wujud dari pemahaman prinsip-prinsip ajaran Islam yang memberikan kedamaian kepada semua umat.

International Summit of Moderate Islamic Leaders merupakan pertemuan antar tokoh dan pemimpin Islam moderat secara personal bukan atas nama negara.

Berbeda dengan pertemuan OK yang digelar di Jakarta beberapa bulan lalu, delegasi yang hadir atas nama negara.

Indonesia nantinya akan menampilkan KH Mustofa Bisri (budayan yang juga pengasuh Ponpes Raudlatut Tholibin Rembang) dan Prof Dr Quraish Shihab sebagai nara sumber.

Menurut rencana pertemuan ini akan dibuka Joko Widodo Presiden dan ditutup Jusuf Kalla Wapres. (jos/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs