Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama mengatakan bahwa Pemerintah tahun ini akan mulai menggunakan Global Positioning System (GPS) dengan memasang chip pada gelang jamaah haji, namun penggunaan gelang ber-GPS ini baru akan diujicobakan pada jamaah haji lansia.
“Soal gelang, untuk tahun ini kita akan uji coba khusus bagi jamaah lansia, kita akan tanamkan GPS,” kata Menag seperti keterangan tertulis Kemenag, Kamis (28/4/2016) seperti dilansir Antara.
Menurut Menag, penggunaan GPS dimaksudkan untuk memudahkan proses monitoring, tidak hanya terkait keberadaan jamaah lansia, tapi juga riwayat kesehatannya.
Seluruh medical record jamaah lansia akan disimpan dalam sebuah chip untuk memudahkan proses pemeriksanaan kesehatan mereka. “Khusus lansia, akan kita uji coba kalau sakit datang ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia), klinik maktab, atau lainnya itu sudah tidak perlu lagi bawa buku atau dilihat medical record-nya, cukup baca chipnya saja,” kata Menag.
Selain itu, Kemenag juga akan meningkatkan kualitas gelang agar tidak terlalu mudah lepas. Menag merasa bahwa gelang jamaah haji Indonesia yang digunakan pada tahun lalu terlalu mudah lepas.
“Gelangnya memang terlalu lentur, mudah dibengkokkan sehingga ini kita sedang kaji. Meski jangan terlalu susah dilepas juga. Sedang kita cari mana yang moderat,” terangnya. (ant/dwi/ipg)