Sekitar 10.000 buruh mengancam akan menutup Tol Dupak karena pihak kepolisian membongkar panggung orasi mereka di depan gedung DPRD Jawa Timur, Minggu (1/5/2016).
Agus Supriyanto korlap Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FPSMI) mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pendirian panggung orasi yang telah mereka bangun sejak Sabtu (30/4/2016) malam.
“Pagi ini saat kami tiba, pihak kepolisian ternyata telah membongkar panggung kita sehingga tempat menyampaikan pendapat sudah tidak ada. Oleh karena itu, kami sepakat dengan segala risiko tetap ke Tol Dupak menutup akses Pasar Turi,” katanya, di depan Gedung DPRD Jawa Timur.
Menurut Agus, pihaknya mendapat kabar dari AKP Warih Hutomo Kabag Ops Satlantas Polrestabes Surabaya, tidak jadi dibongkar. “Namun kami ingin kejelasan yang pasti. Kalau sudah didirikan kembali, kami akan bergeser lagi, masuk kembali ke DPRD. Kita kaget tapi tidak mau negosiasi. Hubungan dengan humas, intel, bagus tapi kok seperti ini. Kita menunggu klarifikasi langsung ke mobil komando,” kata dia.
Agus menambahkan, panggung tersebut rencananya akan digunakan untuk launching Rumah Rakyat Indonesia.(din/iss/