Ajang pameran tenun batik dan craft yang akan digelar di Dyandra Exhibition Surabaya pada 4-8 Mei 2016 mendatang tak hanya diisi oleh beragam kerajinan karya perusahaan mapan, melainkan juga ada dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya UMKM yang dikelola mantan pekerja malam dan mucikari Dolly.
“Pameran kali ini tidak hanya murni bisnis, tapi bagaimana kami juga ikut peduli untuk membantu mengembangkan produk rintisan salah satunya dari pelaku UMKM di Dolly,” kata Andi Eka Syahputra, Direktur CV Vigar Cemerlang Abadi, penyelenggara pameran, Senin (2/5/2016).
Menurut Andi, UMKM adalah sendi perekonomian bangsa. Untuk itu, keberadaannya harus mendapatkan perhatian dari semua kalangan, tidak hanya pemerintah tapi juga stakeholder lainnya.
Pria asal Medan ini mengatakan, pameran tenun batik dan craft ini digelar juga dalam rangka menyemarakkan hari jadi Surabaya yang ke-723 dan pekan swadesi di Jawa Timur. Pameran berskala nasional ini akan diikuti sekitar 130 peserta dari berbagai daerah dan kelompok UMKM se-Jawa Timur dan beberapa provinsi lain di Pulau Jawa.
Andi mengatakan, pameran ini digelar sebagai sarana promosi yang tepat dan efektif dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengembangan pasar ataupun perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. “Kita berharap nantinya produk produk usaha kecil menengah baik dari mitra binaan pemerintah maupun UKM mandiri bisa maju dan berkembang karena pangsa pasarnya bisa meluas,” ujarnya.
Sementara itu, Safrina, salah satu pekerja di UMKM Dolly mengaku akan membawa beberapa kerajinan mereka ke pemeran kali ini. “Kami sangat senang, meski usaha kami masih rintisan awal namun sudah dapat pengakuan untuk diajak pameran dan gratis pula,” kata dia.
Dia berharap, pameran serupa sering dilakukan sehingga aneka produk UMKM Dolly bisa lebih dikenal. (fik)