Rabu, 27 November 2024

Racun Ikan Buntal Paling Mematikan

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Ikan buntal, spesies ikan yang banyak ditemukan di laut dengan cirri khas bentuk tubuhnya bisa mengembung besar seperti bola, adalah jenis spesies ikan yang beracun dan mematikan.

Hal ini disampaikan dr Indrajudi, Direktur RSD dr Haryoto Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (7/5/2016). dr Indrajudi juga ikut meninjau perawatan ketiga korban keracunan ikan buntal dari Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, yang kini tengah dirawat intensif.

“Saat ini memang masih ada Dua pasien keracunan ikan buntal yang masih dirawat di Ruang Melati RSD dr Haryoto Lumajang ini. Mereka adalah Supriyanto Adi dan Angga Anggita Pratama. Sedangkan pasien terakhir yang meninggal dalam perawatan di RSD Haryoto Lumajang bernama Huda yang sudah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan,” katanya.

Seluruh pasien datang semalam dengan kondisi lemah akibat keracunan ikan buntal. Menurut dr Indrajudi, keracunan ikan buntal sampai saat ini sangat ditakuti. “Karena ikan buntal itu vertebrata paling beracun di dunia. Hanya dengan 2 miligram saja, racun ikan buntal bisa membunuh orang. Bahkan, satu ikan buntal berukuran kecil, bisa membunuh 30 orang sekaligus,” kata dia.

Menilik peristiwa yang dialami para korban kali ini, dr Indrajudi menyebutkan, jika mereka keracunan ikan buntal dalam dosis yang berbeda-beda. “Tergantung berapa banyak yang dimakan atau disantap oleh masing-masing korban,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat korban remaja asal Kecamatan Tempursari meninggal setelah keracunan ikan buntal. Ikan berbentuk gembung layaknya bola ini, diperoleh enam orang remaja sepermainan saat memancing di Pantai Licin, Desa Lebak, Kecamatan Ampelgadung, Kabupaten Malang.

Keenam remaja itu, diantaranya Edi Eka Pratama, Khoirul Zikin, Huda, Angga Anggita Pratama dan Supriyanto Adi. Mereka berhasil memacing ikan buntal seberat 8 kilogram yang kemudian dibawa pulang untuk dimasak dan disantap beramai-ramai. Hasilnya, 4 remaja diantaranya meninggal, dan tiga lainnya kritis. (her/fik)

Teks Foto :
– dr Indrajudi, Direktur RSD dr Haryoto Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
32o
Kurs