Jumat, 22 November 2024

Pemkot Janji Jemput Bola Melancarkan Perizinan UKM

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Produk UKM yang dipamerkan dalam Launching Pahlawan Ekonomi 2016 di Kaza City, Sabtu (7/5/2016). Foto: Istimewa

Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya secara intensif akan membantu mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) di Surabaya.

Kepada ibu-ibu peserta Pahlawan Ekonomi (PE) di Kapas Krampung Plaza (Kaza City), Risma janji menjemput bola untuk melancarkan pengurusan izin usaha bagi para pelaku UKM di Surabaya.

“Kalau usaha ibu-ibu belum punya izin, Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan membantu pengurusannya,” ujarnya saat launching PE 2016 di Kaza City, Sabtu (7/5/2016).

Risma mengingatkan para ibu peserta PE 2016 agar mengurus izin usaha sesuai dengan bidangnya. Misalnya untuk usaha kuliner, izin yang harus diurus adalah izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Saat Launching PE 2016, Risma datang bersama Chairul Tanjung Pengusaha Indonesia.

Ada 1500 pelaku UKM yang mengikuti acara ini. Beberapa sosok peserta PE 2016 sengaja dijadikan inspirasi.

Choirul Mahpuduah pemilik UKM Pawon Kue dengan produk unggulan olahan Almond Chirspy menceritakan kisahnya saat merintis usaha.

Mahpuduah yang Ketua Serikat Buruh di Surabaya, beberapa waktu lalu menjadi satu di antara karyawan yang termasuk dalam daftar pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Lalu saya dapat pelatihan Pahlawan Ekonomi. Alhamdulillah, omzet penjualan saya sekarang tembus Rp20 juta per hari,” katanya di atas panggung.

Risma berharap kegiatan Pahlawan Ekonomi ini memberi contoh kepada generasi muda, bahwa pelaku usaha yang sudah tidak muda masih punya semangat muda.

Risma juga meminta semua pihak tidak gampang menyerah. “Penjajahan masa kini adalah penjajahan melalui faktor ekonomi. Kota ini milik warga Surabaya. Jangan sampai kita terusir di Kota sendiri,” ujarnya.

Chairul Tanjung mengatakan, untuk menjalankan usaha, kemauan saja tidak cukup. Kemauan harus diimbangi dengan ilmu. Bos Trans Corp itu mengaku terharu dengan cerita Suparti pemilik usaha kacang Tree G.

Suparti yang mantan TKI di Malaysia memulai usaha dari menjual kacangnya di warung-warung seharga Rp1.000. Hingga akhirnya kacang Tree G menjadi produk makanan berdaya tarik tinggi di Surabaya.

“Perjalanan pengembangan usaha kacang Tree G ini menunjukkan ilmu itu penting. Terutama untuk menentukan strategi, bagaimana memasarkan produk ibu-ibu semuanya,” kata CT.(den/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs