Empat ruang kelas yang ambruk di SDN Gentong, Pasuruan tidak akan dibangun ulang pada tahun 2019 ini. Bahrul Ulum Sekda Kota Pasuruan mengatakan, pembangunan baru bisa dilaksanakan pada 2020 karena terkendala aturan.
“Kalau pembangunan, kita maunya secepatnya. Tapi kan kita terkendala aturan sehingga mungkin tidak bisa di 2019. Tapi di 2020,” ujarnya di Kantor Pemkot Pasuruan pada Kamis (7/11/2019) sore.
Ia mengatakan, rencana pembiayaan menggunakan dana tak terduga tidak bisa dilakukan. Sehingga, Pemkot Pasuruan telah memilih menggunakan dana dari APBD 2020 untuk membangun ulang empat ruang kelas tersebut.
“Tapi ternyata kita terkendala aturan dan tidak bisa dilakukan. Sehingga 2020 melalui APBD 2020. Aturan terkait penganggaran dan pelaksanaan kegiatan yang tentu ini kan kalau direncanakan tidak boleh lewat tahun anggaran. Kalau itu kan multi years,” jelasnya.
Terkait kegiatan belajar mengajar siswa, Pemkot Pasuruan mengusahakan beberapa opsi. Salah satunya memindahkan siswa ke lokasi lain atau menggunakan sistem shift di kelas yang ada di SDN Gentong.
“Dari yang disampaikan dialog oleh menteri, dari guru tadi, anak-anak ingin agar segera kembali belajar mengajar. Sehingga kita carikan beberapa alternatif. Dimana nanti yang terbaik untuk anak-anak. Ya tempatnya, kita cari. Tapi rupanya belum ketemu. Kalau misalnya nanti gak ada dan terpaksa, mungkin nanti setelah di cek ruang kelas dan lainnya itu kondisinya aman, tidak seperti yang kejadian, itu mungkin jadi alternatif,” jelasnya.
Ia mengatakan, kemungkinan besar mulai senin, siswa SDN Gentong Pasuruan akan masuk sekolah dengan sistem shift. Artinya, ada siswa yang masuk pagi dan sebagian lainnya siang. Hal ini masih menunggu kepastian keamanan dari gedung-gedung lain di sekolah tersebut. (bas/tin/rst)