Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur meluncurkan 6 paket kebijakan (6-P) untuk mengantisipasi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2016.
Enam kebijakan yang disingkat 6-P itu meliputi:
1. Penguatan koordinasi antisipasi gejolak harga,
2. Penyiapan pasokan komoditas strategis dan Energi,
3. Penyiapan Infrastruktur dan Antisipasi Kemacetan demi kelancaran distribusi,
4. Pelaksanaan operasi pasar (subsidi ongkos angkut),
5. Pelaksanaan angkutan mudik dan balik gratis,
6. Pengendalian ekspektasi masyarakat.
Syarifuddin Bassara Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Jatim mengatakan, program kebijakan ini sebagai pengendali inflasi menjelang Ramadhan dan Lebaran.
“Sekarang inflasi 3,05 persen. Kami berharap sampai bulan Agustus tidak sampai 3,26 persen. Ini untuk menjaga Inflasi hingga Desember maksimal 4 persen,” ujarnya usai rapat Pleno TPID di JW Marriot, Rabu (11/5/2016).
Salah satu dari enam kebijakan tersebut, kata dia, yang menjadi andalan adalah pelaksanaan subsidi ongkos angkut dalam operasi pasar di 78 titik di 38 Kabupaten/Kota. Karena program ini sudah sukses dilakukan pemerintah provinsi setiap tahun.
“Selain itu, kami juga minta tolong kepada awak media untuk bersama menjaga kondusifitas pemberitaan agar masyarakat tidak panik. Kalau panik, pedagang semakin menaikkan harga dan semakin kacau,” katanya.
Untuk stok bahan pokok di Jatim saat ini cukup hingga Ramdhan dan Idul Fitri. Beras, bawang merah dan tepung stoknya aman.
“Hanya saja untuk harga gula masih terus naik sampai Rp14 ribu. Kami masih akan undang PTP untuk menanyakan ada apa dengan kenaikan gula,” katanya.(bid/dwi)