Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I-2016, meleset dari perkiraan yakni 4,92 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2015 yang masih berada di atas 5 persen.
Menteri Keuangan mengatakan ada dana pemerintah daerah (Pemda) Rp220 triliun yang `menganggur` di perbankan. Seharusnya dana ini bisa digunakan untuk menggenjot ekonomi.
“Uang nganggur di daerah dari Rp 99,7 triliun (akhir 2015) naik jadi Rp 220 triliun di akhir Maret 2016. Ini tidak ada aktivitas,” kata Bambang, di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Pada kuartal IV-2015 lalu, dana APBD Rp140 riliun mengucur hanya dalam tiga bulan terakhir di 2015.
Bambang mengakui, dalam kondisi ekonomi seperti ini, Indonesia perlu ada diversifikasi ekonomi. Ekonomi Indonesia masih bergantung pada konsumsi dan belanja pemerintah. Ekspor dan impor masih negatif di kuartal I-2016 lalu.
Meski melambat dibandingkan kuartal IV-2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2016 menguat dibandingkan kuartal I-2015 lalu yang besarannya 4,73 persen. “Jadi setidaknya basisnya meningkat dan masih ada optimisme,” kata Menteri Keuangan.
Joko Widodo Presiden akan menjatuhkan sanksi kepada daerah yang menyimpan anggaran pembangunan di bank.
Sanksi itu akan merubah status anggaran menjadi surat piutang, sehingga tidak bisa diambil bunganya. Kalau dengan sanksi ini tidak mempan nama daerah itu akan diumumkan.
Akibat diparkirnya anggaran di bank untuk dipetik bunganya, pertumbuhan ekonomi melambat dan progam pembangunan tidak berjalan.(jos/iss/ipg)