Pembangunan infrastruktur jalan di Lumajang dinilai tak bisa menyesuaikan penambahan jumlah kendaraan. Penambahan jumlah kendaraan mencapai 18 ribu pertahun, ternyata tak bisa diantisipasi pemerintah setempat.
AKP Ridho Tri Putranto Kasatlantas Polres Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (14/5/2016), mengatakan bahwa setiap bulannya terdapat 1.500 motor baru dibeli masyarakat. Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau mobil, setiap tahunnya mencapai ratusan unit. Jumlah kendaraan yang terus bertambah dan memadati traffic jalanan ini, ternyata tak sebanding dengan kondisi infrasturktur jalan yang lambat peningkatan dan penambahan aksesnya.
“Kendaraannya tambah terus, namun penambahan infrasturktur jalan baru dilakukan 5 atau 10 tahun kemudian,” katanya. Dengan lambannya penambahan infrastruktur jalan, bisa dipastikan kemacetan dan ancaman kecelakaan di Lumajang akan semakin parah.
“Contohnya di jam-jam pulang sekolah. Termasuk salah satu titik rawan macet di pasar tumpah Ranuyoso, karena mindset pedagang yang berjualan di badan jalan. Kemacetan terjadi seperti di saat lebaran,” kata dia. (her)
Teks Foto :
-Potret perbaikan infrasturktur jalan di kawasan kota Lumajang.
Foto : Sentral FM.