Sabtu, 23 November 2024

Bripka Seladi Polisi Pemulung Dapat Penghargaan DPR RI

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Bripka Seladi saat menerima penghargaan. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memberi penghargaan kepada Bripka Seladi, polisi jujur asal Malang Jawa Timur.

Penghargaan DPR ini disampaikan oleh Ade Komarudin Ketua DPR RI, didampingi Bambang Soesatyo Ketua Komisi III dan beberapa anggota komisi III yang merupakan mitra kerja Polri.

Bripka Seladi sendiri ke DPR RI didampingi AKBP Decky Hendarsono Kapolres Malang Kota.

Ade Komarudin (Akom) Ketua DPR RI mengaku kaget sekaligus bersyukur membaca media soal sosok Bripka Seladi ini, karena masih ada petugas negara yang memilih mengutamakan kejujuran dalam bekerja dibanding pilihan-pilihan lain yang tidak dikehendaki.

“Bripka Seladi yang bertugas di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas). Polresta Malang tidak sungkan untuk menjadi seorang pemulung sampah sebagai penghasilan tambahan diluar jam dinasnya. Bripka Seladi mengajarkan nilai-nilai kejujuran kepada kita, terutama nilai-nilai kerja keras, etos kerja dalam profesinya sebagai seorang polisi,” ujar Ade Komarudin dalam jumpa pers saat memberikan penghargaan kepada Bripka Seladi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Dia menndengar kalau Bripka Seladi sebagai petugas Satpas Surat Izin Mengemudi (SIM) sebenarnya bisa saja mendapat “penghasilan tambahan” atau menerima suap dari orang-orang yang menginginkan SIM mereka keluar.

Bahkan Akom juga mendengar ada banyak orang-orang yang datang ke rumah Bripka Seladi untuk menyuap urusan SIM. Tetapi, Bripka Seladi langsung meminta anaknya untuk mengembalikan uang tersebut kepada yang memberi.

“Dulu Almarhum Gus Dur Presiden RI ke 4 menyebut kalau cuma ada 2 polisi yang jujur yaitu Pak Hoegeng dan Polisi tidur. Hari ini ada tambah satu yaitu Pak Seladi dan menyusul nanti yang lainnya. Ini mengajarkan kepada kita semua aparat negara, termasuk anggota DPR, lembaga-lembaga negara yang lain, pegawai negeri, dan tentu juga swasta yang memilih mengutamakan kejujuran,” kata dia.

Akom mengatakan, dengan mengutamakan kejujuran seperti yang dilakukan Bripka Seladi, maka revolusi mental dipastikan akan berhasil. Sementara Bripka Seladi yang diberi kesempatan untuk menceritakan kisahnya mengatakan kalau pekerjaan tambahan sebagai pemulung ini telah dilakukan sejak tahun 2004.

Dia mengaku sering diberi uang saat mengeluarkan SIM tetapi selalu ditolaknya. “Sering orang gagal ujian SIM, saya suruh besok kembali lagi untuk tes ulang sambil saya beri pelajaran supaya bisa berhasil ujiannya. Setelah berhasil, tiba-tiba salaman sambil di telapak tangannya disisipkan uang. Saya nggak mau dan saya biarkan uang itu jatuh biar banyak orang melihat,” kata Seladi.

Dia mengatakan, dengan kejujuran inilah, maka anak-anaknya sekarang juga tertanam sifat kejujuran dalam kehidupan sehari-harinya.(faz/iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs