Pelacakan jejak dua survivor pendaki yang tersesat di Puncak Gunung Semeru yang dilakukan Senin (23/5/2016) pagi sampai malam, tidak membuahkan hasil. Kerja keras tim gabungan SAR yang personelnya telah diperkuat hingga 80 orang dari berbagai elemen, belum juga mendeteksi keberadaan Zirli Ayu Gita Safitri (17) dan Supyadi (27), keduanya asal Cirebon yang tersesat di puncak Gunung Semeru.
Hendro Wahyono Kepala.Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (23/5/2016) malam, mengatakan bahwa upaya pencarian yang dilakukan seharian ini belum menemukan kepastian keberadaan kedua survivor pendaki Semeru yang melakukan ekspedisi sejak Selasa lalu dan dinyatakan hilang pada Kamis kemarin.
“Tim SAR gabungan yang sudah diperkuat hingga 80 personil dari berbagai instansi dan elemen serta relawan masih belum menemukan kedua pendaki yang hilang. Padahal, upaya pencarian sudah dilakukan hingga jejak yang disampaikan sesuai informasi dari SMS HP yang dikirimkan pendaki yang tersesat, yakni Supyadi kepada keluarga dan BPBD,” katanya.
Penjejakan lokasi terakhir sesuai informasi yang disampaikan Supyadi bersama Zirli Ayu Gita Safitri, mereka berada di kawasan air terjun puncak Gunung Semeru. “Hanya saja penjejakan kedua survivor pendaki asal Cirebon yang tersesat di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih membutuhkan waktu lagi, ujarnya.
Seharian tadi, masih menurutnya, tim SAR gabungam telah membagi jalur pencarian dari dua rute. Baik dar arah Ranupani menuju puncak dan menyisir kawasan Sumbermani dan Blank 75 yang diperkirakan menjadi area tersesatnya kedua pendaki tersebut. Tim SAR perkuatan lainnya diberangkatkan dari jalur Tawon Songo di Kecamatan Pasrujambe untuk melacak jejak ke area Blank 75.
“Setelah muncul informasi komunikasi melalui SMS HP dari Supyadi kepada keluarga dan ditindaklanjuti percakapan dengan BPBD, penjejakan ke area air terjun seperti yang disebutkan menjadi area perhentian selama tersesat untuk menunggu tim SAR, difokuskan menjadi wilayah pencarian,” katanya.
Namun area air terjun di puncak Gunung Semeru yang terdiri dari beberapa titik tidak mudah melacak dalam tempo sehari saja. Ditambah medan ganas di gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) yang tidak mudah ditempuh ini. “Tim SAR gabungan sudah melacak ke air terjun Punuk dan air terjun Gunung Boto. Di kedua area tersebut tidak diketemukan,” ujarnya.
Dengan fakta itu dan sulitnya medan pencarian sampai petang tadi, akhirnya Open SAR dihentikan sementara untuk hari ini. Tim SAR di masing-masing jalur diistirahatkan. “Tim SAR gabungan berjumlah 80 personel di jalur Ranupani masih standby untuk menunggu instruksi pencarian lanjutan besok. Demikian pula 11 personel Tim SAR di Tawon Songo juga ditarik kebPosko Sementara di sana,” kata Hendro Wahyono. (her/ipg)