Sabtu, 23 November 2024
Memasuki Hari Keempat Open SAR Pendaki Tersesat di Puncak Semeru

Dua Survivor Pendaki Cirebon Terus Bergerak, Tim SAR Kesulitan Melacak

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pencarian dua survivor pendaki asal Cirebon yang tersesat di puncak Gunung Semeru hingga memasuki hari keempat Open SAR, Selasa (24/5/2016) siang, tetap belum menemukan titik terang.

Purwanto Sekretaris BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, pencarian yang telah dimulai sejak pukul 06.30 WIB, belum menemukan jejak-jejak atau tanda keberadaan Zirli Ayu Gita Safitri (17) dan Supyadi (27), kedua pendaki yang dilaporkan hilang.

“Untuk itu, kami saat ini kembali memperluas area pencarian dengan tambahan personil sampai 80 orang yang terlibat dalam Open SAR ini. Perkuatan itu kita lakukan, karena saat ini kondisinya kritis, karena kondisi kedua pendaki diperkirakan sudah melemah karena bekal logistik habis,” katanya.

Yang menjadi kendala upaya pencarian ini, masih menurutnya, karena kedua survivor pendaki ini terus bergerak meninggalkan posisi semula. Apalagi, mereka diperkirakan pendaki amatir sehingga tidak meninggalkan tanda-tanda apapun yang bisa dikenali oleh Tim SAR.

“Dengan tidak adanya jejak dan tanda ini, pencarian terus dilakukan menyusuri titik koordinat yang disebutkan sesuai SMS yang dikirimkan Supyadi, salah-satu survivor kepada keluarganya. Titik koordinat ini mengarah dari kawasan Sumbermani menuju wilayah Malang, tepatnya di Kecamatan Wajak dan Poncokusumo,” ujarnya.

Dengan fakta itu, sebagian regu pencarian juga diarahkan ke jalur pendakian mengarakan ke dua Kecamatan di wilayah Malang tersebut. “Regu pencarian sudah menjejaki kedua wilayah itu, namun tetap belum ditemukan. Ini karena titik koordinatnya berada di air terjun yang wilayahnya juga ada di Malang,” katanya.

Gagalnya pencarian di wilayah Malang ini, regu pencarian kemudian ditarik kembali guna mengoptimalkan pencarian di area Blok A menuju Blank 75, Kalimati, Arcopodo dan Watugede. Bahkan regu pencarian dari jalur Tawon Songo hari ini juga tetap menjejak dari bawah menuju ke atas.

“Perkiraan kami, karena survivor ini terus bergerak tanpa memberikan tanda, maka kedua pendaki itu semakin jauh lokasi tersesatnya. HP milik Supyandi juga tidak ditemukan sinyalnya, setelah beberapa kali dihubungi. Diperkirakan baterei HP habis,” ujarnya.

Namun Tim SAR gabungan tidak menyerah begitu saja, karena hari ini akan didatangkan alat trekling sinyal HP dari Basarnas. “Kami akan terus mengoptimalkan pencarian dengan 6 regu yang dikerahkan ke puncak Gunung Semeru. Semoga hari ini upaya pencarian bisa membuahkan hasil,” kata Purwanto.

Seperti diberitakan, dua pendaki masing-masing Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon dilaporkan hilang di Gunung Semeru setelah menerobos puncak Mahameru.

Laporan itu disampaikan Sukron, ketua rombongan pendaki asal Cirebon yang seluruhnya berjumlah enam pendaki ini ke Pos Resort TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Peristiwa hilangnya kedua survibor pendaki ini ditindaklanjuti TNBTS dengan menetapkan Open SAR pada Sabtu (20/5/2016). Dan hari ini sudah memasuki hari keempat Open SAR untuk melakukan pencarian kedua pendaki tersebut. (her/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs