Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan agar promosi museum dilakukan dengan cara baru seperti iklan operator seluler atau produk komersil lain lewat pesan singkat atau SMS.
“Kalau kita lewat di depan (Mall) FX pasti dapat SMS, produk ini lagi diskon beli ini dapat diskon. Kenapa nggak promosi museum dengan cara seperti itu,” kata Hilmar di kantor Kemdikbud, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (24/5/2016).
Menurut Hilmar, promosi museum perlu dilakukan dengan cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Dia mengatakan kerja sama bisa dilakukan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan sejumlah perusahaan operator telekomunikasi untuk mewujudkan promosi museum lewat SMS.
Hilmar mencontohkan, promosi via SMS tersebut bisa dikirimkan pada orang-orang yang baru saja mendarat di bandara atau memasuki kota-kota yang memiliki wisata museum agar masyarakat mengetahui dan ada keinginan untuk mengunjungi museum.
Selain itu, lanjut dia, dalam pesan singkat tersebut sebaiknya ditambahkan tautan ke situs yang menjelaskan informasi mengenai museum yang ada di suatu kota.
Dengan begitu diharapkan pengetahuan masyarakat tentang museum yang ada di sekitarnya meningkat dan berakhir pada kunjungan.
“Ini kan hal kecil tapi punya efek yang luar biasa,” kata dia.
Hilmar tidak memungkiri bahwa saat ini minat masyarakat terhadap museum perlu ditingkatkan. Selain melalui promosi kepada publik, museum juga harus berbenah diri dengan revitalisasi serta perbaikan manajemen dan pemasaran.(ant/iss/