Sabtu, 23 November 2024

Balai Besar TNBTS Black List Keenam Pendaki Cirebon, Dilarang Mendaki Semeru

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Enam pendaki asal Cirebon yang terbukti melanggar batas pendakian Gunung Semeru hingga titik Kalimati dan memilih menerobos untuk mendaki ke puncak Mahameru yang berakibat dua diantaranya tersesat diblack list oleh Balai Besar TNBTS.

Ahmad Susjoto Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TNBTS di Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (25/5/2016), mengatakan bahwa Supyadi (27) dan Zirli Ayu Gita Safitri (17), bersama keempat rombongan pendaki lainnya asal Cirebon di black list. “Artinya, keenam pendaki ini dilarang untuk mendaki Gunung Semeru lagi,” katanya.

Keputusan ini diambil dengan tegas oleh TNBTS karena keenam pendaki tersebut telah melanggar larangan yang seharusnya ketat diberlakukan. Yakni pendakian hanya diijinkan sampai titik Kalimati saja. Ini sesuai rekomendasi dari PVMBG bahwa kawasan puncak gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu statusnya masih berbahaya.

“Dengan keputusan ini, nama-nama keenam pendaki itu akan tercatat secara resmi di dokumen TNBTS. Sehingga kalau mereka naik lagi, maka akan berpotensi melanggar lagi. Kalaupun nanti keenamnya datang ke Semeru, tentu tidak akan kita izinkan lagi mendaki,” paparnya.

Ahmad Susjoto juga menegaskan, aturan batas pendakian ini telah diterapkan secara ketat sejak awal pembukaan jalur pendakian pada 1 Mei lalu. Dan ia juga menyampaikan, jika ada pendaki lainnya yang juga melakukan pelanggaran, maka sanksi yang sama juga akan diberlakukan.

“Kalau ada pendaki lain yang terbukti melanggar, maka sanksinya akan kita black list juga. Penerapan sanksi serta rekomendasi ini kita berlakukan juga untuk kepentingan keselamatan jiwa pendaki sendiri. Kita masih ngeman mereka, dengan tujuan silahkan mendaki tapi tetap mematuhi aturan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Susjoto menambahkan bahwa dengan ditemukannya dua survivor pendaki yang tersesat di puncak Gunung Semeru ini sekaligus secara resmi menutup Operasi SAR gabungan di Semeru. Namun, sejauh ini jalur pendakian masih tetap ditutup untuk sementara waktu.

“Untuk pembukaan jalur pendakian, kami masih menunggu perintah dari Kepala Balai Besar TNBTS. Namun untuk sementara kami akanmelakukan evaluasi terlebih dulu dan menunggu teman-teman personil lainnya memulihkan kondisi setelah melakukan operasi SAR berhari-hari,” jelasnya.

Evaluasi itu, lanjutnya, dilakukan karena banyak persoalan yang harus dikaji dan dibahas agar pendakian Gunung Semeru ke depannya lebih baik dan tertib lagi. “Kalau masalah insiden pendaki tersesat, pasti terjadi. Karena setiap musim pendakian ada saja pendaki yang tersesat di puncak Gunung Semeru. Apakah nyasar (tersesat, red) atau terjatuh, pasti terjadi,” demikian pungkas Ahmad Susjoto. (her/dwi)

Teks Foto :
– Potret Supyadi dan Zirli Gita Ayu Safitri, dua pendaki Cirebon yang tersesat di puncak Gunung Semeru dan ditemukan Tim SAR yang kemudian di black list oleh Balai Besar TNBTS.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs