Sabtu, 23 November 2024

Kapolri Minta Masyarakat Kontrol Pribadi Terkait TI

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Jenderal Badrodin Haiti. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Jenderal Badrodin Haiti Kapolri mengatakan masyarakat perlu memiliki kontrol pribadi yang kuat terhadap Teknologi Informasi (TI) dan ketersediaan informasi yang terus berkembang dengan pesat.

“Masyarakat harus punya kontrol pribadi yang kuat dan tangguh atas semua informasi yang tersedia, apalagi sekarang media sosial sudah mengalahkan televisi dan koran,” kata Kapolri ketika memberikan orasi di hadapan 1.337 wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jatim, Sabtu (28/5/2016).

Masyarakat, lanjutnya, sekarang beralih mendapatkan berita dari portal-portal online dan konten yang dimuat juga sangat variatif. Sedangkan validitasnya juga beragam. Hal ini bisa mengundang kejahatan di dunia maya.

Ia berharap, era TI yang kian pesat itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kalangan akademisi dengan cara-cara yang positif. Di Indonesia, belakangan ini marak efek negatif sosial media dalam bentuk kejahatan digital atau cyber crime.

Oleh karena itu, katanya, seluruh komponen masyarakat, termasuk kalangan akademisi harus mampu memagari diri dan kontrol yang kuat terhadap pesatnya TI akhir-akhir ini.

Ia menyebut masyarakat saat ini, khususnya kalangan muda sebagai “digital native”, dimana seluruh elemen hidupnya bersentuhan langsung dengan teknologi.

“Masyarakat golongan ini menggeser pre-digital age, yakni masyarakat yang hampir sama sekali tidak mengenal teknologi serta digital immigrant, yakni masyarakat peralihan yang separuh usianya hidup dalam perkembangan teknologi dan mengikutinya,” paparnya, seperti dilansir Antara.

Pada kesempatan itu Kapolri juga mengakui jika UMM telah sukses menjadi kampus unggulan yang disegani secara nasional.

“Sebagai kampus swasta, termasuk yang maju pesat dan prestasi ini harus dijaga terus agar tetap menjadi kebanggaan semuanya,” katanya.

Kapolri berpesan pada lulusan UMM agar memiliki wawasan yang luas dalam memahami keanekaragaman dan mampu beradaptasi terhadap perubahan situasi sosial. “Kritis itu penting, tapi juga harus mampu memilah informasi yang kita terima,” ucapnya.

Usai menyampaikan orasinya, Jenderal Badrodin Haiti dikukuhkan sebagai keluarga kehormatan UMM melalui penyematan jas almamater oleh Ketua Badan Pembina UMM Prof Abdul Malik Fadjar.

Sebelum prosesi wisuda dimulai, dilakukan penandatanganan naskah kerja sama (MoU) antara UMM dengan tiga pihak serta penyerahan secara simbolis piala penghargaan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof Suprapto, yang menandai UMM sebagai kampus swasta terbaik di Jawa Timur untuk yang kesembilan kalinya secara berturut-turut.

Sementara itu, penandatanganan MoU dilakukan UMM dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk program Education USA, Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok untuk pendirian Tiongkok Corner di UMM, serta Komandan Lanud Abdurrahman Saleh untuk pengembangan tanaman herbal.

“Penandatanganan ini menandai perluasan dan penguatan kemitraan UMM dengan berbagai pihak. Sebelum ini, kita baru saja menjalin kerja sama dengan Kyungdong University Korea, mendirikan UMM Corner di Thailand, menjajaki riset bersama dengan Polandia, dan perluasan kerja sama dengan Uni Eropa,” urai Fauzan Rektor UMM.

Sedangkan kerja sama dengan pihak dalam negeri, di antaranya kerja sama dengan beberapa Pemda, perusahaan swasta, asosiasi-asosiasi, serta kampus-kampus lain.

“Kami optimistis melalui kerja sama ini UMM akan menjadi kampus yang memiliki jaringan luas di tingkat global,” ujar Fauzan.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs