Sabtu, 23 November 2024

Ironi Banjir Merata Jelang Hari Jadi Kota Surabaya ke-723

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Warga membantu mendorong sebuah mobil yang mogok di depan Pertokoan dan Kantor Rukun Makmur Mandiri (RMI) Jalan Ngagel Jaya Selatan, Senin (30/5/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (30/5/2016) sore pukul 17.00 WIB, air menggenang di berbagai daerah di Surabaya. Sampai pukul 23.00 WIB, air tak segera surut.

Lalu lintas di jalan-jalan yang tergenang air, macet. Di kawasan Jalan Dharmawangsa misalnya, jalan sempat ditutup sementara oleh warga setempat akibat kemacetan kendaraan.

Kendaraan yang hendak mengarah ke perempatan besar Jalan Kertajaya dialihkan ke arah Jalan depan gerbang pintu masuk Kampus Universitas Negeri Airlangga.

Di depan kampus, air terpantau setinggi betis orang dewasa. Pengendara sepeda motor terpaksa menuntun kendaraannya. Banyak yang sedang bersusah payah menyalakan motornya.

Di pertigaan Jalan Ngagel Jaya Selatan, kendaraan bertemu di tengah-tengah. Sebab kendaraan yang melintas ke Jalan Bung Tomo melaju sangat lambat.

Air di sepanjang jalan itu, hingga menjelang Mal Marvel sempat setinggi 20 sentimeter.

Sebuah mobil ambulans Rumah Sakit Bedah Surabaya yang melintasi jalan itu sempat terjebak. Tidak terkonfirmasi apakah di dalam ambulans itu ada pasien gawat yang harus segera mendapat penanganan.

Meski sirine ambulans sudah dibunyikan, percuma. Karena kendaraan lain sulit memberikan ruang agar ambulans itu bisa melintas lebih leluasa.

Banjir parah terjadi di depan kompleks pertokoan dan kantor Rukun Makmur Indah (RMI). Air menggenang setinggi lutut orang dewasa mengakibatkan banyak sepeda motor dan beberapa mobil mogok.

Samsul Hadi Petugas Keamanan di Kompleks RMI mengatakan, memang di depan ruko itu sering tergenang air kalau hujan. “Tapi biasanya cepat surut. Sudah dua kali ini banjir seperti ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Air yang menggenang sempat meluap dan masuk ke beberapa kantor di kompleks tersebut.

Banjir meluas. Beberapa warga di daerah Ngagel Madya dan Ngagel Baru melaporkan, genangan air sampai masuk ke dalam rumah. Demikian halnya di daerah Pucang.

Arizah Qurrotaayun Mahasiswi Pascasarjana Unair warga Pucang Adi mengatakan, baru kali ini banjir sampai masuk ke rumahnya selama dia tinggal di sana.

“Sudah 18 tahun di sini, baru kali ini banjir sampai masuk ke rumah. Air entah dari kali atau selokan, masuk memenuhi setiap ruangan. Butek, kotor, sampai ada ikan kecil-kecil,” tulisnya di Media Sosial Path, senin malam pukul 21.00 WIB.

Arizah mengatakan, banjir di depan rumahnya sampai selutut orang dewasa. Setiap kali ada kendaraan melintas di jalan raya, air kembali masuk ke dalam rumahnya.

Air masuk ke rumah warga, juga terjadi di kampung Nginden Jangkungan. Di sepanjang gang, warga memasang penghalang, baik dari besi maupun bambu.

Tujuannya, agar pengendara sepeda motor yang melintas mengurangi kecepatan. Sedangkan beberapa warga sibuk menguras air dari dalam rumahnya.

Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Pemkot Surabaya sudah menurunkan 60 personel mengamankan lalu lintas. Namun, pantauan di beberapa jalan yang disebutkan di atas, tidak tampak aktivitas petugas dari Pemkot Surabaya maupun petugas kepolisian.

Begitulah banjir merata di berbagai daerah di Surabaya hingga malam menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723. Selasa (31/5/2016) pagi, Pemkot Surabaya akan menggelar upacara HJKS yang berbeda, inovasi baru dari tahun-tahun sebelumnya. Yakni, dengan iringan musik khas Ludruk Suroboyo-an.(den)

Teks Foto:
– Warga Nginden Jangkungan I berjalan di kampung yang tergenang air setinggi betis, Senin (30/5/2016) pukul 21.30 WIB.
– Warga pemilik toko di Jalan Nginden Jangkungan menguras air yang masuk ke dalam tokonya, Senin pukul 21.45 WIB. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs