Jelang bulan puasa, Jawa Timur ternyata mengalami inflasi sebesar 0,14 persen atau lebih kecil dibandingkan inflasi secara nasional yang saat ini mencapai 0,24 persen.
“Ini menggembirakan karena inflasi di Jatim sangat kecil bahkan inflasi jelang puasa kali ini sepertiga lebih kecil dibandingkan inflasi jelang puasa tahun lalu yang mencapai 0,41 persen,” kata Teguh Pramono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur ketika memberikan keterangan pers di kantornya, Rabu (1/6/2016).
Menurut Teguh, inflasi yang terjadi jelang puasa kali ini juga yang terkecil sepanjang lima tahun terakhir. Jelang puasa tahun 2012 misalnya, inflasi terjadi sebesar 0,58 persen; kemudian jelang puasa tahun 2013 inflasi sebesar 0,68 psersen; dan pada tahun 2014 sebesar 0,21 persen.
Dengan kecilnya inflasi, maka masyarakat Jawa Timur tidak perlu kawatir akan melambungnya harga khususnya kebutuhan pokok jelang puasa.
“Meski inflasi kali ini kecil, namun beberapa barang penyumbang inflasi hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Teguh.
Beberapa barang penyumbang inflasi terbesar jelang puasa kali ini adalah pakaian baik untuk pria, wanita maupun anak-anak; selain itu juga perhiasan emas dan berlian; serta gula.
“Kayaknya masyarakat sudah mulai belanja baju sehingga inflasi untuk pakaian termasuk tinggi,” kata Teguh.
Sementara itu jika dirinci tiap daerah, maka inflasi terbesar kali ini terjadi di Sumnep dengan angka inflasi mencapai 0,31 persen; kemudian diikuti Kabupaten Jember, Kota Malang dan Kota Probolinggo yang mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Sedangkan Kota Surabaya, pada awal Juni ini mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. (fik/ipg)