Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Tekankan Pancasila Jadi Jalan Keluar Masalah Bangsa

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Jokowi saat acara penetapan Hari Libur Nasional di Gedung Merdeka, Bandung. Foto : Biro Pers

Presiden Joko Widodo menyatakan, bahwa dirinya mencermati banyak negara di dunia termasuk negara maju saat ini, terlihat sedang gelisah. Hal ini terlihat dari solidaritas dan ketertiban sosial mereka (negara maju,red) mulai terganggu akibat terorisme, ekstimisme serta radikalisme. Jokowi mengungkapkan hal tersebut dalam pidato Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2016 di Gedung Merdeka, Bandung Rabu (1/6/2016).

Menurutnya, Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai negara yang mampu menjaga toleransi di tengah – tengah perbedaan sekaligus menjadi referensi bagi dunia. Geografis Indonesia yang mempunyai 17 ribu pulau dengan beragam etnis dan agama, tidak menjadi penghalang bagi Indonesia untuk menjadi negara demokratis sekaligus membangun perdamaian dan toleransi.

“Pengakuan itu saya dengar langsung dari pemimpin negara-negara besar dunia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena kita memiliki Pancasila,” kata Presiden. Jokowi juga mengajak masyarakat Indonesia bersyukur karena telah memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup yang digali oleh Bapak Bangsa, Bung Karno.

Dengan mengamalkan Pancasila, Jokowi yakin bahwa Indonesia bisa mengatasi semua permasalahan yang ada dan keluar sebagai pemenang dalam era kompetisi sekarang ini. Presiden juga mengingatkan, syarat utama untuk maju sebagai bangsa pemenang, kita sebagai warga negara mau bekerja keras dan bergotong royong sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945.

“…Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama,
Pemerasan keringat bersama,
Perjuangan bantu-membantu bersama,
Amal semua buat kepentingan semua,
Keringat semua buat kebahagiaan semua,
Ho lopis kuntul baris buat kepentingan bersama,
Itulah syarat utama untuk maju menjadi pemenang….gotong royong!”

Mengakiri pidatonya, Presiden menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadi hari libur nasional. “Dengan keputusan Presiden, tanggal 1 Juni ditetapkan, diliburkan dan diperingati sebagai hari lahir Pancasila,” kata Presiden di Gedung Merdeka, Bandung.

Keputusan Presiden Penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila tertuang dalam Keppres No. 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang ditandatangani tanggal 1 Juni 2016. Sebelum Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya, Megawati Soekarno Putri, Presiden Indonesia ke-5 turut membacakan sambutan atas nama keluarga dengan penuh haru. Dalam penutup sambutannya, Megawati berpesan untuk tetap menjaga Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia.

Acara Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dihadiri oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-11 Boediono dan para Menteri kabinet anggota Kabinet Kerja. (jos/dam/rst)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs