Tunggal putri asal China Wang Yihan, akhirnya berhasil menghentikan langkah pemain unggulan pertama Carolina Marin di babak semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 dengan skor 16-21 21-11 21-17.
Di atas kertas, Wang Yihan sendiri peringkatnya di bawah Marin. Dia pemain asal Spanyol, yang menempati peringkat pertama. Dukungan penonton Istora Senayan Jakarta nampaknya tidak bisa membantu Marin memenangkan pertandingan.
Di game pertama, Wang Yihan memang gagal mengendalikan Marin yang tampil dominan. Keadaan berbalik pada game kedua, Yihan bisa menekan Marin tanpa membiarkannya mengejar perolehan skor. Bahkan, Marin banyak melakukan kesalahan.
Marin sempat mengejar ketertinggalan dari 3-7 menjadi 6-7. Namun, lagi-lagi ia melakukan kesalahan. Beberapa kali pukulannya masih membentur net atau melambung terlalu jauh. Game kedua pun menjadi milik Yihan.
Selanjutnya, game ketiga berlangsung sengit. Kejar mengejar angka sudah terjadi sejak awal game. Yihan banyak memainkan strategi bola pendek ke arah kanan Marin yang kidal itu, membuat Marin bersusah payah untuk mengembalikan bola.
Marin sempat menyamai kedudukan saat skor 13-13. Setelah itu, penampilannya kembali menurun bahkan Marin terlihat beberapa kali bertanya kepada pelatihnya. Pukulan Marin yang menabrak net membawa Yihan melaju ke babak final.
“Saya cukup kesulitan melawan Marin. Dia lawan yang sangat berat. Faktor angin juga sempat membuat saya terganggu di game kedua,” kata Yihan, usai bertanding.
Yihan mengaku kunci kemenangannya adalah tetap semangat karena Marin lawan yang sangat ulet. Dengan kemenangan ini, Yihan unggul 4-3 atas tujuh kali pertemuan mereka.
Meskipun kalah, Marin di sepanjang pertandingan mendapat dukungan penuh dari penonton di Istora Senayan Jakarta, dia mendapat tepuk tangan meriah.
“Saya kecewa, terlebih lagi dengan bagaimana saya bertanding di game kedua dan ketiga. Saya seperti kehilangan fokus, saya banyak melakukan kesalahan. Tetapi saya cukup puas dengan penampilan saya selama turnamen ini sebagai persiapan saya menuju Olimpiade,” kata Marin. (ant/tit)