Formula One (F1) berencana untuk menambah kamera di kokpit serta mengumpulkan data biometrik dari pebalap dalam waktu dekat untuk lebih memahami apabila terjadi kecelakaan dan meningkatkan keamanan. Kamera perekam kecepatan tinggi tersebut akan dipasang mengarah ke pebalap dan dapat merekam setiap satu per seratus detik. Pada awal tahun ini telah dipasang di setiap mobil dan bisa memberikan informasi rinci tentang kecelakaan Fernando Alonso di Grand Prix Australia pada Maret lalu.
Perangkat komunikasi radio juga akan terpasang pada telinga pebalap, dilengkapi akselerometer kecil, dan terhubung dengan unit kendali elektronika mobil, yang mengukur tekanan pada kepala ketika terjadi benturan.
Laurent Mekies Manager Umum Penelitian Global Institute FIA mengatakan, bahwa akan ada tambahan lebih banyak perangkat yang akan di pasang. Biometrik menjadi alat selanjutnya yang akan dipasang, gunanya untuk mengumpulkan data seperti detak jantung, suhu tubuh, dan jumlah keringat pebalap.
“Harapan saya, kami dapat memasang sesuatu pada pebalap sebelum akhir musim ini, setidaknya pada sebuah uji coba. Data biometrik akan membantu kami untuk menilai kondisi pebalap sebelum, ketika terjadi, dan setelah kecelakaan sepanjang tindakan penyelamatan dilakukan,” katanya di edisi terkini majalah Auto FIA yang dikutip kantor berita Reuters.
Dilansir dari Antara, Mekies juga berencana memperkenalkan sistem perlindungan kepala kokpit pada musim depan, dengan perangkat yang disebut “halo” yang juga menawarkan peluang untuk menempatkan kamera tambahan di atas pebalap. Bahkan, sabuk pengaman juga bisa digunakan untuk membantu memperkirakan tekanan pada tubuh bagian atas pebalap.
Dalam kasus kecelakaan Alonso pada pembuka musim di Melbourne, rekaman kamera berkecepatan tinggi menampilkan helm pebalap Spanyol itu tertubruk sisi kiri dalam sandaran kepala dua kali saat tabrakan. Pebalap McLaren yang menabrak pebalap Haas Esteban Gutierrez dengan kecepatan 305 kilometer per jam itu, mencatatkan perlambatan lateral 46G setelah mobilnya terbalik dan melayang di udara. Alonso akhirnya selamat, tapi melewatkan balapan berikutnya di Bahrain. FIA menyebut, untuk pertama kalinya sistem pengukuran keamanan baru diterapkan bersama, agar dapat memberikan “gambaran forensik tentang apa yang terjadi pada pebalap dan mobilnya saat kecelakaan besar”.(ant/tit/ipg)