Pemerintah Kabupaten Lumajang tengah mengurangi penjualan sapi potong ke luar daerah. Hal ini untuk menekan lonjakan harga daging di pasar lokal.
Masudi Sekretaris Daerah Lumajang mengatakan, harga daging itu dipengaruhi harga sapi. Jika harga sapi mahal maka harga dagingnya juga mahal.
“Penjualan sapi potong ke luar daerah dikendalikan agar bisa dipotong di wilayah Lumajang sendiri. Ini untuk stabilkan harga daging,” katanya, Kamis (9/6/2016).
Masudi mengatakan, ketika musim Lebaran, kebutuhan sapiu potong di tingkat lokal mencapai 60 ekor hingga 70 ekor perharinya.
Sinyal adanya kebijakan impor sapi untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menekan harga di pasaran, menurut Masudi, itu menjadi kebijakan pemerintah pusat.
“Untuk Lumajang sejauh ini tidak membutuhkan masuknya daging sapi impor guna memenuhi kebutuhan dan menekan harga,” katanya.
Masudi memastikan, selama Ramadhan dan Lebaran 1437 Hijriah, kebutuhan pangan masyarakat tercukupi stoknya.
“Sembilan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat dan kebutuhan pangan strategis lainnya dijamin mencukupi stoknya di pasaran,” katanya.
Terkait tren harga pangan mengalami lonjakan di pasar, hal itu dianggapnya wajar karena masih belum melewati batas. Dalam arti, harga bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat di pasaran masih bisa dikendalikan di level harga stabil.
“Diantara kebutuhan pangan, harga daging dan gula yang paling menjadi sorotan,” katanya
Untuk gula, selain terus dilakukan operasi pasar, juga telah dikoordinasikan dengan Pabrik Gula (PG) Djatiroto yang 10 Juni besok, akan memasuki masa giling.
“Semoga saja, masa giling tebu ini membawa dampak dnegan banyaknya stok gula di pasar hingga harganya bisa stabil kembali. Dan harga gula nantinya tidak semahal hhari ini. Karena saat ini stok gula di pasaran memang tidak terlalu banyak hingga harga di tingkat pedagang juga relatif tinggi,” katanya.(her/bid)
Teks Foto :
– TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kabupaten Lumajang melakukan sidak pasar untuk memastikan harga kebutuhan pangan terkendali dengna stok mencukupi selama ramadhan dan lebaran.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
