Selasa, 26 November 2024

Gelombang Pasang Masih Mengancam, Warga Pesisir Lumajang Mengungsi

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Gelombang pasang yang menerjang pantai selatan Lumajang yang berdampak banjir rob, masih mengancam masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir. Apalagi, gelombang pasang dengan ketinggian 4 meter lebih masih terus menghempas dengan kuat.

Akibatnya kerusakan yang terjadi semakin parah, selain wilayah pemukiman warga terkena abrasi hingga tertimbun pasir dan ada yang roboh, bangunan infrastruktur penunjang industri perikanan seperti TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di wilayah Kecamatan Tempursari nyaris roboh.

Paryono Kepala Bidang Kedaruratan, Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (9/6/2016), mengatakan jika saat ini penanganan yang dilakukan hanya bersifat membantu pengungsian warga ke tempat yang lebih aman saja.

Dan jumlah pengungsi dari pemukiman wilayah pesisir selatan, sampai hari terus bertambah. “Kami memfokuskan untuk mambentu pengungsian dan menyelamatkan harta benda warga terlebih dulu. Karena pemukiman warga sudah tidak mungkin ditinggali karena gelombang pasang masih terus terjadi dan semakin tinggi ombaknya,” katanya.

Dan jumlah pengungsian saat ini, untuk Kampung Renteng, Desa Bulurejo, tepatnya di kawasan pemukiman dekat TPI (Tempat Pedaratan Ikan) mencapai 150 KK (Kepala Keluarga) yang telah diungsikan, khususnya lansia, anak-anak dan ibu rumah tangga. “Untuk bapaknya, tetap bertahan menyelamatkan rumah dan harta benda lainnya,” paparnya.

Pengungsian akibat gelombang pasang ini, ada yang ditempatkan di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Desa Bulurejo. “Jumlah yang mengungsi di MIN Bulurejo mencapai 40 KK. Sisanya mengungsi ke rumah saudara dan tetangga Desa yang lokasinya lebih aman,” terangnya.

Sedangkan di Dusun Tegalbanteng, Desa Tegalrejo, terdata sebanyak 30 KK mengungsi di Balai Dusun Jatibulu. “Kondisinya sekarang masih tetap was-was. Karena gelombang besar susulan terus menerjang wilayah pemukiman mereka,” tuturnya.

Dari pengecekan lainnya, di pesisir pantai Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian juga terdapat 8 KK warga yang rumah merangkap warung dan parkiran sepeda untuk pengunjung pantai, terdampak banjir rob. Pemukiman di pesisir pantai ini diterjang gelombang tinggi.

“8 KK warga di pesisir Dusun Dampar juga mengungsi ke rumah saudara dan tetangganya yang lokasinya lebih tinggi dari pesisir dan lebih aman. Dan pemukimannya di pesisir sudah tertimbun pasir akibat abrasi dmapak terjangan gelombang pasang. Sehingga mereka tidak mungkin kembali dalam waktu dekat, karena ancaman gelombang pasang masih tinggi,” jelasnya.

Sebelumnya, belasan rumah warga di pesisir Pantai Watupecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian juga diterjang gelombang pasang hingga robih dan tertmbun pasir. Warga di ungsikan ke tempat yang lebih aman. Dampak lainnya, hutan pinus di Tempursari rusak, jalan penghubung antara Kecamatan Pasirian menuju Tempursari di Pantai Watugodek terputus.

Ratusan hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan di sepanjang pesisir pantai selatan tergenang banjir hingga rawan gagal panen alias puso. Bahkan ratusan nelayan tradisional sudah beberapa pekan terfakhir tidak melaut. Pasalnya, ombak ganas mengancam keselamatan jiwa mereka jika tetap nekat mencari ikan.

Gelombang pasang yang berpotensi banjir rob ini, sesuai laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) masih akan berlangsung antara sampai 12 Juni mendatang. BMKG menyampaikan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di wilayah Jawa Timur.

Untuk perairan Utara Pulau Jawa atau Laut Jawa setinggi 2 meter, meliputi Kabupaten Tuban, Gresik, Kota Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Untuk perairan Selatan Pulau Jawa atau Samudra Hindia ketinggian ombak mencapai 2.5 sampai 4 meter. Meliputi wilayah Kabupaten Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Malang, Jember, Lumajang dan Banyuwangi. Untuk wilayah-wilayah tersebut, diwaspadai gelombang tinggi masih terus terjadi yang berdampak banjir rob.

Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan, Lumajang menjadi salah-satu daerah terlanda. Untuk itu, BPBD meminta warga tetap bertahan di pengungsian sampai 5 hari ke depan demi keselamatan jiwa mereka.

“BPBD Kabupaten Lumajang sudah mendistribusikanpaket bantuan makanan siap saji untuk masing-masing pengungsi. Baik di wilayah Kecamatan Tempursari dan Pasirian. Kami akan menyampaikan paket bantuan sembako lainnya yang masih kita ajukan,” terang Hendro Wahyono. (her/rst)

Teks Foto :
– Delapan pondok yang ada di pesisir pantai Dampar di Desa Bades, Kecamatan Pasirian juga turut terdampak banjir rob akibat gelombang pasang di pantai selatan Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
28o
Kurs