Tiga terduga teroris yang ditangkap di Surabaya, Rabu (8/6/2016) berencana melakukan aksi pengeboman dengan modus mirip serangan terorisme di jalan Thamrin Jakarta.
Demikian disampaikan Irjen Polisi Boy Rafli Amar Kadiv Humas Polri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (9/6/2016).
Boy mengatakan, ketiga terduga teroris ini diduga akan melakukan aksinya di bulan Ramadhan ini dengan target tempat umum dan kantor-kantor petugas di wilayah Jawa Timur dan Surabaya. Bahkan, mereka juga menyiapkan peralatan bom bunuh diri.
“Rencana aksi di bulan Ramadhan terutama Jawa Timur dan Surabaya. Menyerang bom di tempat umum, kantor petugas di daerah Jatim. Mirip seperti Bom Thamrin. Mereka juga telah menyiapkan peralatan bom bunuh diri,” ujar Boy Rafli.
Menurut Boy, ketiga terduga teroris yang ditangkap ini masing-masing Priyo Hadi Purnomo (PHP), kelahiran Tuban 29 Januari 1982, pernah menjalani hukuman di Lapas Porong dan bebas 2014.
“PHP ditangkap Rabu (8/6/2016) sekitar pukul 13.00 WIB di jalan Lebak Surabaya. Dulu dipenjara di Lapas Porong karena kasus narkoba. Selama di Rutan Porong, PHP sering terpantau bersama Shibgho dan Maulana Yusuf Wibisono,” kata dia.
Kemudian yang ditangkap berikutnya, kata Boy, adalah Jefri Rahmawan yang ditangkap di Jalan Kalianak, 10 menit setelah penangkapan PHP.
“Dulu Jefri bekerja bersama Salim Mubarok alias Abu Jandal. Pernah jadi DPO Polres Malang karena kasus KDRT,” ujar Boy Rafli.
Dan yang terakhir adalah Feri Novendi yang ditangkap di dukuh Setro, Tambaksari Surabaya, 1 jam kemudian dari penangkapan Jefri.
“Kelompok ini terkooptasi atau terpengaruh dengan radikalisme ketika bertemu dalam LP dengan Muhammad Soleh yang pernah terlibat bom Cimangis. Mereka terinspirasi juga dengan kelompok ISIS lewat Medsos,” ujar Boy.
Menurut Boy, dari penangkapan ketiganya, diamankan beberapa barang bukti yang saat ini diamankan di mako Brimob Surabaya.
“Ada 3 buah bom aktif, 2 pucuk senjata api laras panjang, 1 pucuk senjata api laras pendek berikut amunisinya, bahan-bahan peledak high explosive, cairan kimia, timbangan, dan alat pembuatan bom seperti kabel-kabel dan lainnya. Kemudian sangkur dan ponsel sebagai alat pemicu,” kata dia.
Dalam jumpa pers, Boy Rafli juga memperlihatkan foto-foto barang bukti yang diamankan.(faz)