Eko Prasetyo Staf Ahli Meteorologi dan Geofisika Maritim Perak mengatakan, fenomena gelombang tinggi di perairan selatan Jatim diprediksi masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
“Bagi para nelayan sebaiknya berhenti melaut dulu. Masyarakat pesisir pantai juga harus mengantisipasi kondisi lingkungan akibat genangan banjir rob,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (9/6/2016).
Eko mengatakan, gelombang tinggi ini selain karena pengaruh banjir rob, juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun (swell) yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
“Ketinggian ombak hingga empat meter lebih di perairan selatan Jawa (khususnya selatan Jawa Timur, red),” katanya.
Akibatnya, kata Eko, pasang maksimum air laut juga belum bisa turun karena karena berbarengan dengan gelompang tinggi ini.
“Banjir rob yang terjadi sejak 7 Juni kemarin dan berbarengan gelombang tinggi ini menambah akan genangan di pesisir pantai selatan,” katanya.
Penyebab banjir rob diantaranya memang curah hujan tinggi kemarin, sehingga air sulit masuk ke laut. Menurut Eko, pasang air laut kembali ke normal diprediksi setelah tiga hari ke depan.
“Pasang maksimum air laut ini pada titik normalnya hanya akan abrasi. Mungkin tiga hari ke depan menuju normal,” katanya.(bid/rst)