Selasa, 26 November 2024

Pengakuan Rekan Pendaki Asal Perancis yang Hilang di Semeru

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Alice Guignard, pendaki asal Perancis baru mengetahui rekannya, Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss, hilang di puncak Gunung Semeru, setelah dirinya tersesat selama tiga hari.

I came back to Kalimati alone. But i was lost on the track. Ia was afraid and i scream,” katanya. Beruntung, ia ditemukan pendaki lainnya. “Monday night we came back to Kalimati and i heard that my friend was lost,” katanya kepada Sentral FM, Jumat (10/6/2016).

Alice menambahkan, dirinya akan bertahan di pos resort Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ranupani sembari menunggu kepastian nasib rekannya.

Dia berharap Tim SAR Gabungan yang telah melakukan operasi pencarian sejak Kamis (9/6/2016) dapat menemukan Lionel Du Creaux.

Alice menceritakan, ia berpisah dengan Lionel Du Creaux di titik Watugede. Karena sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanannya, dia memutuskan untuk bertahan di Watugede dan menunggu Lionel Du Creaux menyelesaikan ekspedisinya ke puncak Mahameru.

Di titik Watugede inilah, Alice Guignard kemudian memutuskan turun ke Kalimati. Namun ia tidak melalui jalur track sebelumnya, menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo, sehingga dia pun tersesat. Dalam kondisi itu, ia memutuskan menunggu selama tiga hari sejak Jumat (3/6/2016) petang sampai Minggu (5/6/2016), sampai ditemukan pendaki lainnya.

Sementara itu Irvani YS, personil Basarnas yang tergabung dalam operasi SAR di Semeru mengatakan, bahwa pencarian hari kedua Open SAR ini tetap difokuskan untuk menyisir jejak-jejak yang ditemukan mengarah ke Blank 75.

“Lokasi Blank 75 ini memang diidentifikasi sebagai area tersesatnya Lionel Du Creaux sesuai temuan jejak kaki. Jejak kaki yang ditemukan berbeda dengan jejak kaki lainnya, karena ukurannya besar. Ini sesuai postur pendaki bule yang memang tinggi besar,” kata Irvani YS.

Sedangkan, Ahmad Susjoto Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TNBTS di Lumajang menyebutkan, jika pendakian yang dilakukan oleh Lionel Du Creaux ke Puncak Gunung Semeru, selain dilakukan secara ilegal juga insidentil.

“Pendaki yang hilang ini, tidak membawa peralatan pendakian. Sehingga ia menyewa perlengkapan pendakian di Malang,” katanya.

Ahmad Susjoto menjelaskan, Lionel Du Creaux datang ke Ranupani pukul sekitar pukul 07.00 WIB. Dan saat itu ia langsung melakukan pendakian begitu saja, meski sebelumnya sudah diingatkan oleh yang mengantarnya.

“Registrasi di Pos Resort TNBTS itu baru buka pukul 08.00 WIB. Dan pihak yang mengantarkan Lionel Du Creaux sudah mengingatkan untuk meminta izin sekaligus membeli tiket di Pos Resort TNBTS. Tapi tidak digubris dan langsung berangkat mendaki begitu saja,” kata Ahmad Susjoto. (her/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
28o
Kurs