Memasuki hari ketiga pencarian Lionel Du Creaux pendaki asal Swiss yang hilang di puncak Gunung Semeru, Kedutaan Besar Swiss mengirimkan perwakilannya ke Posko Tim SAR di Ranupani, Sabtu (11/6/2016)
Christhoper, perwakilan Konsulat kehormatan Swiss akan berkoordinasi dan melihat langsung perkembangan upaya pencarian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sentral FM, pihak Konsulat merespon positif dan mendukung dengan rencana pencarian melalui udara menggunakan helikopter.
Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan, rencana pencarian melalui udara menggunakan helikopter itu menjadi kewenangan TNBTS sebagai pemangku kawasan. Namun, melihat kondisi medan yang tidak memungkinkan dan membahayakan, iaa menyebutkan, pencarian jalur udara tampaknya tidak bisa dilakukan di kawasan Gunung Semeru.
“Kemungkinan turbulensi itu sangat besar terjadi. Tampaknya pencarian dengan helikopter tidak mungkin dilakukan. Yang bisa dilakukan pencarian konvernsional melalui jalur darat oleh Tim SAR gabungan,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan John Kennedy Kepala Balai Besar TNBTS, “Medannya sangat berat dan tidak mungkin dilakukan. Untuk faktor keselamatan dan keamanan, tentu kita tidak bisa mengizinkannya.”
Terkait upaya pencarian, masih difokuskan ke arah Blank 75 mengarah ke jalur air terjun Gunung Boto dan Tawonsongo. “Jejak-jejak pendaki ditemukan mengarah ke sana. Sampai siang ini, lima tim SAR gabungan terus menelusuri cerug-cerug dan punggungan gunung yang dimungkinkan menjadi lokasi keberadaan Lionel Du Creaux,” katanya. (her/iss/fik)