Adrianus Meliala anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tidak sepakat dengan budaya senioritas di Polri, karena yang dikedepankan adalah bagaimana tata kelola Polri yang baik.
Untuk itu, kata Adrianus, harus menempatkan orang-orang yang terbaik, dan itu ada pada Komjen Polisi Tito Karnavian calon Kapolri.
“Jadi, meritokrasi itu adalah memberi tempat pada orang yang terbaik,” kata dia.
Menurut Adrianus, yang terpenting itu adalah mampu menjalankan tugas, kewajiban, dan programnya dalam membangun sumber daya manusia (SDM). Dimana saat ini SDM di tubuh Polri jumlahnya berlebihan di tengah dunia justru meminimalisir jumlah orang, dan beralih untuk memaksimalkan teknologi.
Hanya saja kelemahan Tito, adalah gelar PhD-nya. Biasanya kata Adrianus, PhD itu membesarkan yang kecil, tapi mengabaikan yang besar, dan kedua adalah Tito terlalu sempurna, baik pendidikan maupun ketika bertugas sebagai Kapolda Papua, dan DKI Jakarta.
Sehingga ekspektasi, harapan masyarakat sangat besar itu akan menjadi beban jika Tito tidak mampu mewujudkan.
“Jadi, kalau prestasinya nanti biasa-biasa saja, maka masyarakat akan kecewa,” ujar Adrianus.(faz/ipg)
Teks Foto:
– Adrianus Meliala anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Foto: Faiz suarasurabaya.net