Pencarian survivor pendaki Lionel Du Creaux (26), asal Swiss kembali diperpanjang oleh Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Terhitung mulai, Minggu (19/6/2016), Open SAR akan dilanjutkan sampai 7 hari ke depan. Perpanjangan ini diputuskan atas permintaan keluarga survivor.
Perpanjangan waktu Open SAR ini akan melibatkan 50 personel bergantian. Upaya ini juga dilakukan atas biaya dari pihak keluarga Lionel Du Vreaux. Hanya saja, karena keputusan ini diluar SOP (Standar Operasional Prosedur) Open SAR, maka BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah) yang sejak awal telah mengirimkan personel TRC (Tim Reaksi Cepat) untuk tergabung dalam operasi pencarian di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini akhirnya memutuskan menarik diri.
Wawan Hadi Siswoyo Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan bahwa pihaknya telah menarik seluruh personelnya dari puncak Gunung Semeru dan Pos Tawonsongo sejak malam kemarin, Sabtu (19/6/2016). “Ini sesuai SOP setelah pencarian dihentikan,” katanya.
Jika kemudian ada kesepakatan antara TNBTS dan pihak keluarga untuk melanjutkan pencarian, hal itu diluar kewenangannya. Hanya saja jika pencarian diperpanjang kembali dalam bentuk Open SAR, ia mengaku belum mendapatkan informasinya. “Kalau kemudian ada permintaan bantuan pencarian lagi, ya monggo disampaikan melalui lembaga,” paparnya.
Anehnya, meski pencarian survivor pendaki yang hilang di puncak Gunung Semeru sejak 16 hari lalu diperpanjang, namun sesuai hasil evaluasi yang dilakukan Tim SAR bersama TNBTS di Resort Ranupani direncanakan juga jika Senin (20/6/2016), jalur pendakian Gunung Semeru akan dibuka lagi.
Hanya saja, pihak Balai Besar TNBTS enggan berkomentar terkait hal ini. John Kennedy Kepala Balai Besar TNBTS saat dihubungi Sentral FM menyerahkan ke petugas lapangan. “Lebih baik langsung datang ke Ranupani saja,” ucapnya singkat seraya beralasan dirinya sulit menghubungi personel lapangan.
Sedangkan Ahmad Susjoto Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TNBTS di Lumajang tidak memberikan keterangan resmi. Meski berulang kali dihubungi, namun pesawat selulaernya tidak diangkat. Demikian pula Budi Mulyanto Kepala Seksi pada Kantor Bidang Pengelolaan Wilayah II TNBTS di Lumajang yang tidak bisa dihubungi.
Sementara, itu dari pencarian hari terakhir Sabtu (19/6/2016), hasilnya tetap nihil. Keberadaan Lionel Du Creaux belum terlacak keberadaannya. Padahal dalam pencarian hari terakhir itu, helikopter drone Basarnas kembali diterbangkan dari lapangan Tawonsongo untuk mendeteksi hingga ke kawasan Blank 75 di ketinggian 2.300 meter diatas permukaan laut (mdpl). Dan helikopter tanpa awak ini kembali landing pukul 08.06 WIB, karena terkendala kabut.
Untuk tim pencari darat dari SRU (Search Rescue Unit) Tawonsongo bergerak mulai pukul 08.00 WIB, berpencar menjadi 2 tim. 1 tim menyisir Pal B dan tim lainnya ke air terjun Gunung Jenggel. Pukul 11.20 WIB, seluruh potensi ditarik dari Semeru menuju ke Pos Ranupane dan Pos Tawonsongo. Selanjutnya pada petang harinya personil BPBD ditarik kembali ke Mako Pusdalops Lumajang. (her/dwi)
Teks Foto :
– Personel SAR di Pos Tawonsongo.
Foto : Sentral FM