Sabtu, 23 November 2024

Kekerasan Seksual Anak Marak, Pemkot Surabaya Rumuskan Format Pencegahan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kegiatan Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Anak (GN-AKSA) di Graha Sawunggaling Kota Surabaya, Rabu (22/6/2016). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Guna meminimalisir maraknya kejadian kekerasan seksual pada anak di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya merumuskan format pencegahannya.

Usai membuka Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Anak (GN-AKSA) di Graha Sawunggaling, Kota Surabaya, Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan, pencegahan kekerasan seksual anak akan dilakukan dengan seluruh pendekatan dari seluruh sisi mulai dari orang tua, keluarga, lingkungan dan guru di sekolah.

“Guru dan orang tua ini nanti kita latih bagaimana mengawal anak-anak dari seluruh sisi. Supaya daya tangkalnya lebih kuat,” kata Risma, Rabu (22/6/2016).

Upaya penangkalan terjadinya kekerasan seksual pada anak ini, kata Risma, akan lebih ditingkatkan lagi dengan melibatkan perhatian RT dan RW setempat.

“Selain itu, acara yang dihadiri guru dan orang tua ini juga memberi perhatian khusus, nanti saat mereka masuk sekolah diberi arahan serentak. Ini juga mulai dari RT sampai RW dilakukan penangkalan,” katanya.

Risma juga mengimbau agar orang tua lebih memamahami prilaku anak dan perubahannya. Perubahan prilaku anak karena lingkungan dan pergaulan, harus dipahami.

“Anak jangan ditekan, tapi dipahami. Kalau ditekan bisa fatal,” katanya.

Selain menghadirkan guru dan orang tua, acara GN-AKSA ini juga menghadirkan Psikiater, Psikolog Klinis, dan BNNK. “Semua berbicara bagaimana cara penangkalan,” katanya.(bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs