Tahun 2020 mendatang, Pemprov Jatim akan membangun perpipaan untuk mengatasi desa kekeringan yang masih punya sumber air. Untuk yang tidak punya, pemerintah tetap mengandalkan suplai air bersih.
Anggaran perpipaan untuk 85 desa kekeringan pada musim kemarau 2019 yang terdeteksi punya sumber air sudah masuk di Rancangan APBD Jatim 2020. Penanganan perpipaan akan dimulai tahun depan.
“Untuk desa yang tidak punya atau kesulitan sumber air, kami maksimalkan kegiatan dropping air bersih ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Khofifah Selasa (12/11/2019).
Khofifah menegaskan, penyediaan air bersih adalah salah satu program prioritas Pemprov Jatim yang menjadi implementasi dari Jatim Akses dalam Program Khofifah-Emil, Nawa Bhakti Satya.
“Akses terhadap layanan air minum dan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan ini bentuk layanan dasar kepada masyarakat yang harus kita penuhi,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulis.
Pembangunan infrastruktur lainnya seperti yang tertuang dalam Jatim Akses, kata Khofifah, adalah Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional dan penanganan desa rawan kekeringan.
Selain itu, pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) dan program jambanisasi juga termasuk dalam program Jatim Akses yang sudah tertuang dalam RPJMD Jatim untuk lima tahun ke depan.
“Pemprov juga akan membangun dan mengembangkan pelabuhan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, serta memberikan subsidi angkutan kapal laut perintis di Kepulauan Madura,” kata Khofifah.(den/dwi)