Bagi Anda yang saat ini tengah sibuk belanja kue lebaran, perlu hati-hati dalam memilih biskuit. Selain waspada biskuit kadaluarsa, biskuit juga mengandung bahan-bahan yang kurang sehat.
Eko Dwi Martini Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jawa Timur mengatakan, konsumen harus berhati-hati ketika membeli biskuit untuk kebutuhan lebaran.
“Perhatikan label halalnya, perhatikan kandungan bahan-bahannya dan perhatikan batas kadaluarsanya,” kata Dwi.
Dwi mengatakan, bahan-bahan yang ada pada biskuit itu juga perlu diperharikan. Misal dengan meihat kandungan kalorinya.
“Sempatkan juga melihat kandungan lemak, protein dan karbohidratnya. Karena ini untuk menentukan suguhan itu untuk siapa. Kalau lemaknya tinggi sangat tidak cocok untuk mereka yang sedang diet, dan tidak cocok juga untuk orang tua,” katanya.
Kata Dwi, idelanya kandungan lemak itu sebesar 10 hingga 20 persen, protein 10-15 persen dan sisanya karbohidrat yang di dalamnya ada kadar gulanya.
Pada dasarnya, biskuit adalah makanan ringan yang juga tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi. Idealnya, dikonsumsi 10 persen dari kebutuhan kalori setiap harinya. “Harus dilihat kebutuhan kita seperti apa,” katanya.
Sementara itu, Hadi Wijono Sales and Marketing Director salah satu produk biskuit mengatakan, biskuit sehat itu poinnya ada pada label halal. “Kalau sudah halal pasti akan sehat. Karena tidak mudah untuk bisa mendapatkan label halal,” jelasnya. (bid/rst)