
Bambang Soesatyo Ketua Komisi III DPR menyadari dan memahami bahwa kecakapan, integritas dan kompetensi calon Kapolri merupakan prasyarat mutlak untuk menjadi Kapolri.
Atas dasar itulah, Komisi III menyetujui usulan Surat Presiden Nomor R/Pres/06/2016 tertanggal 15 Juni 2016 perihal pemberhentian Jenderal Badrodin Haiti dan pengangkatan Komjen Polisi Muhammad Tito Karnavian sebagai Kapolri.
“Dengan memahami kecakapan, integritas, dan kompetensi calon Kapolri yang merupakan syarat mutlak untuk menjadi Kapolri, maka Komisi III menyetujui mengangkat calon Kapolri yang diusulkan Presiden, dengan harapan Kapolri terpilih sungguh-sungguh dapat meningkatkan citra dan wibawa Polri,” ujar Bambang saat menyampaikan laporan hasil fit and proper test Tito Karnavian Komisi III dalam paripurna DPR RI Jakarta, Senin (27/6/2016).
Bambang menegaskan bahwa Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga pemilihan Kapolri tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan.
Politisi Golkar itu mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Jenderal Badrodin Haioti yang telah mencurahkan tenaga selama menjabat sebagai Kapolri.
“Komisi III mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya secara profesional dalam melaksanakan tugasnya demi keamanan dan ketertiban dalam negeri,” kata dia.
Selanjutnya Bambang berharap, Tito dapat menjadikan Polri sebagai polisi rakyat yang mengayomi, melayani dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Atas nama Komisi III DPR, kepada saudara kami titipkan masa depan Polri dan nasib anggota Bhayangkara. Jadikanlah Polri sebaga polisi rakyat yang mengayomi, melayani dan memberikan rasa aman masyarakat,” kata Bambang.(faz/iss/ipg)