Minggu, 24 November 2024

Empat Penyakit Musim Mudik Lebaran dan Tips Menangkalnya

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Musim lebaran bukan hanya identik dengan tradisi bersilaturahmi dan saling memaafkan antar sanak famili, namun di sisi lain juga tak jarang muncul beberapa kasus penurunan kesehatan.

dr M Adib Khumaidi SpOT Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menuturkan, angka kunjungan rumah sakit juga cenderung meningkat setelah perayaan Idul Fitri.

“Umumnya memang karena kondisi fisik seseorang secara keseluruhan cenderung menurun, baik itu karena akibat perjalanan mudik yang melelahkan maupun karena perubahan pola makan yang tiba-tiba diforsir dalam satu hari,” kata Adib dalam sebuah kesempatan di Jakarta baru-baru ini seperti dilansir Antara.

Adib menyimpulkan setidaknya ada empat penyakit musim mudik lebaran dan setelah perayaan Idul Fitri beserta tips-tips yang ia sarankan untuk menangkal penyakit-penyakit tersebut.

1. Infeksi Saluran Pernapasan
Risiko penularan penyakit saluran pernapasan makin meningkat ketika berada di ruang udara yang kotor akibat polusi dan debu.

Selain itu bagi pemudik yang menggunakan mobil walaupun kendaraannya rapat tertutup dari paparan udara kotor di luar tak menjamin keamanan dari penyakit ini, terlebih jika ada penumpang yang sudah menderitanya maka risiko infeksi makin tinggi karena virus dan bakteri berputar di ruangan itu dalam waktu yang lama.

Kemudian kerap juga terjadi kasus adanya kuman legionella di air conditioner (AC), yang dapat menimbulkan gejala flu seperti sakit kepala, demam tinggi dan nyeri dada.

Tips pencegahan:
– Jika kondisi badan sedang turun, disarankan mengkonsumsi suplemen peningkat daya tahan tubuh
– Gunakan masker bagi yang belum terjangkit sebagai upaya preventif, sementara bagi yang sudah menderita batuk pilek untuk menghindari penularan
– Jika anda mudik menggunakan kendaraan pribadi, bersihkan bagian dalam mobil dan AC demi menjaga sirkulasi udara segar nan bersih
– Pasang alat pemurni udara (air purifier) di dalam mobil, sebab ion negatif atau anion yang dihasilkan dapat membersihkan udara dari partikel debu, bau rokok, virus dan bakteri

2. Infeksi Saluran Pencernaan
Adib mengatakan salah satu situasi yang kerap menimbulkan risiko penyakit ini adalah terlalu lama terjebak kemacetan perjalanan mudik, sehingga asal membeli makanan ringan yang tidak diketahui kebersihannya ditambah dengan pola makan yang tidak teratur.

Tips pencegahan:
– Sediakan larutan pembersih tangan untuk membunuh bakteri, virus dan kuman yang menempel di tangan, sebagai upaya menjaga tangan dari ancaman tak kasat mata, namun jika tangan memang kotor sebaiknya cuci tangan memakai sabun atau membersihkan dengan tisu basah berdisinfektan
– Selama perjalanan mudik pilih tempat makan yang bersih dan cari makanan yang sifatnya dimasak pada saat dipesan
– Saat merayakan Idul Fitri hindari hidangan yang merangsang peradangan usus, seperti makanan yang terlalu pedas dan berbumbu
– Ganti camilan keripik-keripikan bersodium tinggi dengan buah-buahan segar yang telah dicuci bersih demi memenuhi kebutuhan serat dan menghindarkan risiko gangguan sembelit

3. Infeksi Jamur
Risiko infeksi jamur biasanya datang dari kondisi toilet dan sanitasi yang ditemui selama perjalanan mudik tidak terjamin kebersihannya, bahkan bisa jadi menimbulkan keputihan pada perempuan.

Tips pencegahan:
– Selama di perjalanan pilih toilet umum dengan WC jongkok, karena dengan demikian anda tidak bersentuhan dengan mulut toilet yang besar kemungkinan kotor.
– Jika terpaksa menggunakan WC duduk, bersihkan bagian dudukan kloset dengan bantuan tisu dan cairan. disinfektan khusus, atau lapisi dengan kertas khusus dudukan kloset yang bisa dibeli di apotek atau toko obat.
– Bawa air botol mineral untuk membasuh organ intim atau sekurang-kurangnya air yang mengalir dari keran.
– Bagi perempuan yang tengah menggunakan pembalut atau panty liner selalu ingat menggantinya agar tidak lembap dan mengundang jamur.
– Selalu ingat cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan toilet umum.

4. Dehidrasi
Berada di ruangan ber-AC selama 1-2 jam dapat mengurangi cairan tubuh hingga 100 cc bisa diidentifikasi lewat tanda-tandanya berupa penampakan kulit yang mengering, keriput dan jika dicubit tak cepat hilang bekasnya.

Air yang menyusun 70 persen berat tubuh manusia memiliki fungsi vital sebagai medium berlangsungnya berbagai reaksi kimia dalam tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Dehidrasi dapat meningkatkan suhu tubuh secara esktrem, dan jika melebih 40 derajat celcius bisa menyebabkan pingsan atau serangan sengatan panas (heatstroke).

Tips pencegahan:
– Bawa persediaan air mineral sehingga tidak perlu berhenti berkali-kali dan kebingungan mencari warung membeli air di tengah perjalanan mudik
– Sandingkan botol air minum selama perjalanan agar selalu teringat minum. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
30o
Kurs