Warga Desa Gondoruso, Kecamatan pasirian, Lumajang, Kamis (29/6/2016), digegerkan dengan temuan sesosok jenasah perempuan berusia belasan tahun yang mengambang di DAS (Daerah Aliran Sungai) Kaliregoyo yang merupakan kantong lahar Gunung Semeru.
Belakangan jenasah yang berciri-ciri rambut potongan agak pendek, mengenakan celana jeans dan baju lengan panjang warga merah maron tersebut, dikenali bernama BW (18), seorang buruh pabrik dupa yang tinggal di Dusun Panggunglombok, Desa/Kecamatan Candipuro.
Ironisnya, perempuan yang diyakini menjadi korban pembunuhan ini ditemukan mengapung di aliran sungai dengan kondisi dijerat dengan kain kerudung warna merah. Tubuhnya terbungkus kain sarung warna coklat kombinasi abu-abu. Tangan dan kakinya terikat karet dari potongan ban.
Dimas (14) warga sekitar lokasi DAS Kaliregoyo yang pertama kali menemukan jenasah korban, pagi itu sedang bermain di sekitar sungai dan berniat buang hajat sekaligus mandi.
Namun, ia terkejut saat melihat jenasah korban yang terbungkus sarung mengapung di aliran sungai. Saat itu juga, Dimas melaporkan kepada Kepala Dusun setempat yang bernama Ahmad Ghisom dan meneruskan laporannya ke Polsek Pasirian.
“Kami mendapatkan laporan dari Kepala Dusun yang mengabarkan ada anak-anak yang mandi di sungai telah menemukan jenasah korban. Saat itu juga,kami melakukan koordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Lumajang untujk turun ke lokasi melakukan penanganan,” kata Iptu Joko Wintoro Kapolsek Pasirian.
Awalnya, korban ditetapkan statusnya sebagai Mrs X karena tidak secuilpun identitas yang ditemukan. Berkat koordinasi yang dilakukan petugas untuk menyebar informasi ke berbagai Desa di sekitar lokasi, akhirnya identitas pun terkuak.
Begitu jenasah korban telah dievakuasi ke Ruang Pemulasaraan RSD dr Haryoto Lumajang guna dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya, datang serombongan keluarga yang terdiri dari Katon (40), ayah korban dan Suryono (32), sepupunya.
“Pagi tadi, ada warga mengabari kalau anak saya meninggal dan dibawa ke Puskesmas. Setelah saya datangi ke sana, ternyata sudah dibawa ke sini (RSD dr Haryoto Lumajang, red),” kata Katon.
Katon terakhir mengaku bertemu dengan korban malam kemarin. Setelah itu Katon keluar rumah. Saat pulang, BW tidak ada di rumah. Padahal korban diketahuinya tidak pernah kemana-mana.
“BW setiap harinya di rumah, nonton TV saja. Karena sejak 10 hari lalu, ia libur bekerja di pabrik dupa di Desa Kebonan,” terangnya.
Hal itu juga dibenarkan Suryono, sepupunya yang menyatakan, pagi tadi ia dimintai bantuan Katon untuk mencari BW yang disebutkan tidak pulang semalaman. Dan tak lama kemudian, ada kabar jenasahnya ditemukan meninggal di Sungai Kaliregoyo. “Setelah itu kami ke sini. Apa penyebab dibunuh dan siapa pelakunya, saya tidak tahu,” ucapnya.
Sementara itu AKP Tinton Yudha Riambodho Kasat Reskrim Polres Lumajang secara terpisah menyatakan, pihaknya masih mleakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terlebih dulu. Ia belum menyimpulkan apa motif dan siapa pelakunya. “Kami memeriksa saksi-saksi dulu. Belum banyak keterangan yang bisa kami himpun,” demikian tutur AKP Tinton Yudha Riambodho. (her/rst)
Teks Foto :
– Katon, bapak korban dan Suryono, sepupunya dimintai keterangan petugas Polres Lumajang dan Polsek Pasirian di Ruang Pemulasaraan RSD dr Haryoto.
Foto : Sentral FM.