Senin, 25 November 2024

Jokowi Presiden Kembali Menegaskan Pentingnya Pembenahan Pendidikan Nasional

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden dan Ma'ruf Amin Wakil Presiden memimpin rapat terbatas membahas pendidikan dan beasiswa, Selasa (12/11/2019), di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden menginstruksikan para menteri khususnya di bawah Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan pembenahan menyeluruh di sektor pendidikan.

Karena, pendidikan bagian dari program pembangunan sumber daya manusia yang menjadi fokus perhatian pemerintah lima tahun ke depan.

Pembenahan di bidang pendidikan, menurut Jokowi, bertujuan supaya pendidikan nasional mampu beradaptasi dengan perubahan global.

Pernyataan itu disampaikan Presiden, Selasa (12/11/2019), dalam rapat kabinet terbatas membahas program pendidikan dan beasiswa, di Kantor Presiden, Jakarta.

Di hadapan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi mengatakan perlunya terobosan yang cepat dan tepat di sektor pendidikan sehingga lebih fleksibel dan adaptif untuk merespon perubahan global.

“Saya beberapa kali menekankan betapa pentingnya pembenahan sistem pendidikan agar mampu merespon perubahan yang berjalan begitu cepat, agar lebih fleksibel, agar lebih adaptif dengan perubahan dunia yang kita alami,” ujar Presiden.

Salah satu caranya, memanfaatkan infrastruktur dan kemajuan teknologi untuk menjangkau sekitar 300 ribu sekolah yang tersebar di 17 ribuan pulau.

“Perlu langkah terobosan yang cepat dengan memanfaatkan infrastruktur dan kemajuan teknologi yang ada, sehingga perwujudan dari pemerataan akses dan kualitas pendidikan yang bisa menjangkau rentang geografis negara kita yang sangat luas betul-betul bisa kita laksanakan karena mencakup 17 ribu pulau dan 300 ribu sekolah yang ada,” imbuhnya.

Selain membahas sistem pendidikan, dalam rapat itu, Presiden juga menyinggung soal kualitas infrastruktur seperti gedung sekolah khususnya yang ada di daerah terpencil.

Untuk mengatasi masalah banyaknya gedung sekolah yang kurang layak dan membahayakan keselamatan murid serta guru, Jokowi meminta jajarannya merancang program bersama antara pemerintah pusat dan daerah.

“Walau itu kewenangan daerah dan mestinya menjadi fokus perhatian pemerintah daerah, tapi saya minta ada skema program bersama antara pusat dan daerah dalam melakukan percepatan rehabilitasi gedung-gedung yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mendukung penuh upaya perluasan akses layanan pendidikan.

Mantan Wali Kota Solo itu bilang, pemerintah sedang menyiapkan program beasiswa yang nantinya disalurkan lewat Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Presiden mengingatkan para pembantunya untuk mempersiapkan program unggulan Pemerintah itu dengan sebaik-baiknya.

Jokowi menegaskan, dia tidak mau mendengar ada anak-anak usia pelajar yang putus sekolah karena tidak punya biaya.

“Jangan sampai mereka ada yang putus sekolah gara-gara urusan biaya pendidikan,” pungkasnya.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs