Banjir yang menggenangi kawasan Kraton Pasuruan memang terpantau sudah surut, Jumat (1/7/2016). Tapi hingga 3 hari ke depan perjalanan beberapa kereta api menuju Jember dan Banyuwangi belum normal.
Suprapto Manajer Humas PT KAI Daops 8 mengatakan, ini karena banjir yang melanda Kraton kemarin mengakibatkan badan rel mengalami erosi sepanjang 400 meter. Sehingga membutuhkan penambahan debit 2.000 batu kricak.
“Sekarang masih proses pengambilan batu kricak. Prosesnya butuh waktu 1 sampai 3 hari ke depan,” kata Suprapto pada Radio Suara Surabaya.
Perjalanan kereta api yang terganggu diantaranya KA Mutiara Timur (Gubeng-Banyuwangi), KA Probowangi (Gubeng-Banyuwangi), KA Tawangalun (Malang-Banyuwangi), KA Sritanjung (Lempuyangan-Jember) dan KA Logawa (Purwokerto-Jember).
Kata Suprapto, karena ada hambatan ini maka pihak KAI harus membatalkan perjalanan semua kereta api jurusan Jember dan Banyuwangi. Penumpang kereta akan diarahkan naik bus yang sudah disediakan PT KAI.
Atau dengan mekanisme lain, perjalanan KA Sri Tanjung dan Logawa hanya sampai di stasiun Gubeng. Selanjutnya penumpang diarahkan naik bus yang sudah disediakan KAI untuk menuju Probolinggo. Setelah dari Probolinggo untuk menuju Jember dan Banyuwangi perjalanan akan dilanjutkan dengan kereta api kembali.
“Dua mekanisme ini berlaku mulai kemarin sampai jadwal kereta normal kembali,” ujar dia.
Opsi lain ntuk penumpang yang terlanjur membeli tiket, lanjut dia, bisa refund 100 persen atau melanjutkan perjalanan dengan bus yang disediakan PT KAI. “Untuk refund tidak ada biaya potongan. Penumpang bisa langsung datang ke loket,” katanya.
“Daops 8 Surabaya mohon maaf pada penumpang karena pelayanan kurang maksimal imbas banjir di Pasuruan kemarin,” ujarnya. (dwi)