Komisaris Besar Polisi Ahmad Luthfi Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta mengatakan pelaku pengeboman di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Selasa (5/7/2016) pagi, seorang pria berusia antara 30 sampai 50 tahun.
“Pelaku laki-laki usai antara 30 hingga 50 tahun, dan tewas di lokasi, hancur di bagian paha hingga punggung,” katanya seperti dilansir Antara.
Luthfi menuturkan pelaku yang mengendarai sepeda motor seorang diri menerobos masuk ke Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Surakarta karena jalan buntu dia kembali dan mengucapkan syahadat.
Petugas sempat mengejar pelaku tapi sebelum petugas sempat bertanya, pelaku merogoh saku jaket dan kemudian bom meledak.
Akibat kejadian itu satu petugas terluka ringan karena terkena ledakan. “Dan langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Ahmad.
Ia mengatakan bom yang diledakkan memiliki daya ledak rendah sehingga tidak menimbulkan kerusakan berarti di Mapolresta Surakarta.
Polisi saat ini masih mengidentifikasi pelaku serangan bom itu.
“Kami belum bisa memberikan dengan jelas siapa pelaku bom bunuh diri. Polisi masih melakukan pendalaman identitas dan kejadian ini,” kata Ahmad.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang melakukan aktifitas seperti biasa karena polisi menjamin keamanan di Solo,” katanya. (ant/dwi/rst)