Ada beberapa hal yang menjadi janji Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya untuk dia lakukan setelah lebaran. Salah satunya adalah meresmikan Jembatan Kenjeran Surabaya.
Risma telah memastikan, pada hari pertama Lebaran, Rabu (6/7/2016) besok, dia tidak mudik ke Kediri dan tetap berada di Surabaya.
Setelah melakukan salat id, perempuan pertama di Surabaya itu akan menggelar openhouse di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam.
Biasanya, dalam ajang silaturahmi itu akan didominasi pejabat pemerintah dari jajaran SKPD lingkungan Pemkot Surabaya.
Setelah lebaran, Risma menjanjikan untuk meresmikan Jembatan Air Mancur Menari di Kenjeran. Rencananya, Pemkot Surabaya akan meresmikan jembatan itu pada 9 Juli 2016.
Dia berpendapat, peresmian jembatan air mancur menari pascalebaran akan menarik minat wisatawan yang sedang Libur Lebaran ke Surabaya.
Selain peresmian jembatan ini, Risma juga menjanjikan akan menggelar Seminar berkaitan bangunan cagar budaya Stasiun Pemancar Radio Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (RBPRI) Bung Tomo.
“InsyaAllah setelah Lebaran. Nanti kita rencanakan juga seminar tentang KBS (Kebun Binatang Surabaya,red) setelah lebaran,” ujar Risma beberapa waktu lalu. Sayangnya, tidak secara spesifik dia menyebutkan kapan seminar itu digelar.
Risma mengatakan tujuan seminar cagar budaya itu untuk menentukan bentuk bangunan asli stasiun pemancar RBPRI Bung Tomo di Jalan Mawar sebelum dirobohkan.
Sebelumnya, Risma mengatakan kepada beberapa tokoh pemerhati cagar budaya, dia menginginkan bangunan itu sesuai dengan bentuk aslinya di zaman Bung Tomo masih ada.
Seminar ini digelar karena Pemkot Surabaya ternyata tidak memiliki data-data dan hasil kajian ilmiah dalam menetapkan bangunan yang disebut sebagai eks radio Bung Tomo itu sebagai bangunan cagar budaya.
Pascalebaran nanti, pekerjaan Pemkot Surabaya masih banyak. Ini berkaitan dengan pelaksanaan Prepatory Commitee Meeting Ketiga (Prepcom3) UN Habitat III pada 25-27 Juli mendatang.
Peresmian jembatan air mancur Kenjeran, yang Risma namai sebagai “Jembatan Surabaya” itu, agaknya juga dikebut agar bisa dikenalkan kepada peserta Prepcom3 UN Habitat III.
Pemkot juga masih harus mengebut pengerjaan fisik Taman Bulak yang akan disebut Taman Surabaya.
Taman yang terletak di depan Sentra Ikan Bulak (SIB) itu akan melengkapi wahana yang akan dikenalkan dalam ajang tentang permukiman dan budaya perkotaan PBB itu.(den/rst)