Ratusan warga saling bersalaman memutar bergantian sambil melantunkan shalawat atas Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqomah Jambangan, Rabu (6/7/2016). Tradisi bersalaman dan bermaaf-maafan ini adalah pelengkap umat muslim usai melakukan jamaah shalat Ied.
Shalat Ied yang dimulai pukul 06.00 WIB, dipimpin oleh Ustadz Nanang sebagai khotib dan imam. Tidak ada khutbah tentang bom atau ulasan terorisme di masjid sederhana itu.
Sang khotib mengulas tentang bagaimana menyempurnakan fitri usai Ramadhan. Diantaranya, harus menghormati kedua orang tua.
“Selain berusaha menjadi orang yang bertaqwa, ada kesalehan sosial yang harus dipenuhi untuk kesempurnaan fitri,” kata khotib dalam khutbahnya.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 28 ditegaskan, “Kami (Allah) mewajibkan kalian menghormati orang tua”
“Maka, kalau memiliki khilaf terhadap orang tua, sejauh apapun tempat tinggal mereka, datangilah meminta maaflah. Karena ridho orang tua adalah ridho Allah,” katanya.
Berikutnya, sempurnakan fitri dengan memperbaiki hubungan tetangga. Saling membantu dan saling memaafkan.
“Yang terakhir, perbaiki hubungan dengan saudara, sahabat dan teman. Datangilah, sapalah, minta maaflah dan sambung kemabali tali silaturahim,” katanya.
Shalat Ied di masjid yang terletak di Jambangan Gang V itu, juga diumumkan beberapa perolehan shodaqoh dan zakat fitrah yang telah didistribusikan kepada kaum dhuafa. Ada bantuan shodaqoh yang terkumpul sebesar Rp26 juta yang telah diberikan kepada anak yatim dan dhuafa. Untuk Zakat fitrah ada 16 kuintal lebih, dan telah tersalurkan.(bid/iss)